Video Hoaks Sepekan: Jokowi Pergi ke Afghanistan 40 Tahun Lalu hingga Taliban Gantung Orang di Helikopter Black Hawk

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Sep 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2021, 11:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya informasi terkait Presiden Jokowi pernah pergi ke Afghanistan dengan mobil pada 40 tahun lalu. Informasi berupa video ini disebarkan sebuah akun Facebook pada 22 Agustus 2021. Unggahan video tersebut telah mendapati 16 komentar, 28 disukai, dan ditayangkan sebanyak 64 kali.

Unggahan tersebut juga disertai narasi yang berbunyi:

"*Ngibulnya Melebihi Dosis Yang Disarankan *bl*s*

*Si Raja Ngibul Bikin Hoax Lagi.....*

🤭🤭😊😊🤪🤪.

40 tahun yg lalu jokowi ketemu istri presiden Afghanistan Asraf Ghani...

Laaaaah... 40 thn yg lalu jokowi siapaa?? Gak ada yg kenal Diaa!!!

Boro2 istri presiden Afghanistan, lurah lenteng agung aja gak kenal jok0wi !!!😂🤣😅😛🤪👎👎

Cerita 40 tahun lalu wkt dia nyetir di Kabul, suasana aman. 40 tahun lalu dari 2018 berarti tahun 1978.

Sementara Jokowi lahir tahun 1961. Berarti Jok0wi umur 17 tahun sdh jalan2 ke Afghan dan bahkan nyetir mobil segala. Wowwww!!!

Dimana coba nyari Presiden di dunia ini yg sehebat beliau..................... NGIBULNYA???

Donald Trump...??? Putusssss!Kagak ada apa2nya! Dan....Hanya Kaum Cebong yang Percaya wkwkwkwk....🤭😊🤪😁😁," tulis akun Facebook tersebut.

Namun setelah ditelusuri, informasi terkait Presiden Jokowi berbohong karena pernah pergi ke Afghanistan dengan mobil pada 40 tahun lalu ternyata tidak benar. Faktanya, video pidato Presiden Jokowi tentang Afghanistan 40 tahun lalu tidak utuh.

Presiden Jokowi memang pernah menceritakan pertemuannya dengan istri Ashraf Ghani. Tapi, itu tidak terjadi 40 tahun lalu. Yang disebut Jokowi 40 tahun lalu adalah pengalaman istri Ghani saat hidup di Afghanistan yang damai.

Selai informasi Jokowi pernah pergi ke Afghanistan dengan mobil pada 40 tahun lalu, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Taliban Gantung Orang di Helikopter Black Hawk

Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Taliban Menggantung Orang di Helikopter (sumber: YouTube).
Gambar Tangkapan Layar Video yang Diklaim Taliban Menggantung Orang di Helikopter (sumber: YouTube).

Sebuah video yang diklaim Taliban menggantung orang di Helikopter Black Hawk beredar di media sosial. Video tersebut salah satunya disebarkan oleh akun YouTube.

Dalam video berdurasi 2 menit itu, tampak seseorang menggantung di sebuah helikopter yang terbang di atas pemukiman. Video itu kemudian dikaitkan dengan Taliban yang menggantung orang di Helikopter Black Hawk.

"HEBOH !! TALIBAN BERHASIL TERBANGKAN HELIKOPTER BLACK HAWK AS SAMBIL GANTUNG ORANG

Beredar video pasukan taliban atau pejuang taliban terbangkan helikopter black hawk amerika serikat (AS). dalam video tersebut di hebohkan karena ada seseorang yang tergantung dengan tali saat taliban terbangkan helikopter.

#taliban

#talibanterbangkanhelikopter

#helikoptertaliban," tulis akun YouTube tersebut.

Video tersebut lah 135 kali ditonton dan mendapat 2 komentar dari warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim Taliban menggantung orang di Helikopter Black Hawk ternyata tidak benar.

Faktanya, orang yang berada terlihat seperti digantung helikopter itu adalah pejuang taliban. Pria tersebut sengaja mengikat dirinya dengan tali kekang untuk mengibarkan bendera di kantor gubernur di Kandahar.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya