Cek Fakta: Tidak Benar Kisah Penjelajah Waktu Asal Taured

Beredar kisah seorang pria penjelajah waktu asal Taured. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 07:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kisah Palsu Seorang Penjelajah Waktu Asal Taured (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Kisah Palsu Seorang Penjelajah Waktu Asal Taured (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Kisah seorang pria penjelajah waktu asal Taured beredar di media sosial. Kisah tersebut dibagikan oleh salah satu akun Facebook pada 29 Oktober 2021 lalu.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar yang diklaim paspor dari si penjelajah waktu asal Taured. Pria tersebut bernama Jenansfer Berhodrick.

Kisahnya diklaim terjadi pada 1954, ketika itu Jenansfer Berhodrick tiba di bandara Hanenda, Tokyo, Jepang. Petugas imigrasi yang memeriksa paspor Jenansfer kebingungan dan membaca nama negara asal pria tersebut, yakni Taured.

"Pada tahun 1954 ada seorang pria yang hendak pergi dari Jepang, saat diperiksa petugas bandara Haneda, Tokyo, para petugas bingung karena negara Taured tersebut tidak ada di peta dunia.â €"Si petugas bandara meminta pria tersebut untuk menunjukkan di mana letak Taured pada peta dunia. Pria tersebut menunjukkan lokasi negara tersebut yang berada di antara Spanyol dan Perancis, yaitu Andora. Saat mengetahui negaranya tidak ada didalam peta, ia mengatakan bahwa negara Taured sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu.

Pria itu mengatakan bahwa ia sering melakukan perjalanan ke luar negri termasuk ke Jepang dan terbukti bahwa pria tersebut memiliki stampel yang ada pada paspornya.

Tetapi, salah satu hotel yang sudah ia pesan sebelumnya mengatakan bahwa pria tersebut tidak ada di list reservasi, dan menghilang tanpa jejak bahkan passport, sim, dan cek pria tersebut hilang secara misterius dari kantor sekuriti bandara," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 27 kali dibagikan dan mendapat 50 komentar warganet.

Benarkah kisah seorang pria penjelajah waktu asal Taured? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran dari kisah seorang pria penjelajah waktu asal Taured. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "time traveler taured" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang meragukan kisah tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "The Mystery of the Man from Taured" yang dimuat situs snopes.com pada 7 Maret 2021.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs snopes.com.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kisah tersebut merupakan pelintiran dari kasus John Alan Zegrus. John pada 10 Agustus 1960 dituntut oleh Pemerintah Jepang karena diduga menggunakan paspor palsu saat masuk wilayah Jepang.

Situs snopes.com juga membagikan laporan pemberitaan pada Agustus 1960 yang berisi tindak kejahatan yang dilakukan oleh John. Dalam pemberitaan tersebut, John juga diketahui telah mengelabui petugas pemeriksaan dengan mengaku sebagai agen FBI dan CIA.

John dan istri Korea-nya memasuki Bandara Haneda dari Taipei menggunakan paspor palsu pada 24 Oktober 1959, tetapi pada Desember 1959, dia mengalami kesulitan membayar untuk masa tinggalnya dan menguangkan sekitar 200.000 cek palsu di bank-bank Tokyo.

John mengaku sebagai orang Etiopia yang dinaturalisasi dan agen intelijen untuk Kolonel Nasser. Paspor miliknya dicap dengan stempel yang dikeluarkan di Tamanrasset, ibu kota Tuared, selatan Sahara.

Paspor palsu yang digunakan John untuk memasuki negara itu adalah buatan tangan, dan nama negara yang ditulis dalam paspor itu benar-benar fiktif.

 

 

Referensi:

https://www.snopes.com/fact-check/man-from-taured-parallel-universe/

 

Kesimpulan

Kisah seorang pria penjelajah waktu asal Taured ternyata tidak benar. Faktanya, kisah tersebut hanya pelintiran dari kasus paspor palsu yang menjerat John Alan Zegrus di Jepang pada 1960 lalu.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya