Mitos Kesehatan Sepekan: Ramuan Pengobatan Cacar Monyet hingga Kalium Klorida pada Vaksin Pfizer Bahayakan Jantung

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Agu 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Satu di antaranya klaim ramuan pengobatan cacar monyet dari kunyit dan madu. Informasi tersebut disebarkan salah satu akun Facebook, pada 27 Juli 2022.

Dalam video tersebut diberi tulisan sebagai berikut.

"NATURAL REMEDY FOT MONKEY POX SORES"

Tulisan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Jika Anda menderita cacar monyet, Anda harus mencoba obat ini untuk mengobatinya. Obat ini mudah dan dilengkapi dengan bahan-bahan sederhana dan alami, seperti:

1 sendok makan dihaluskan(ditumbuk) daun nimba 1 sendok makan bubuk kunyit

1 sendok makan madu. Semoga bermanfaat 🙏🏻"

Video tersebut menampilkan seorang yang sedang meremas beberapa lembar daun kemudian dimasukan bersama bubuk kuning dan cairan coklat dalam satu wadah, dilanjutkan dengan mengaduknya. Bahan yang sudah menjadi satu tersebut dioleskan ke jari telunjuk.

Namun setelah ditelusuri, klaim ramuan pengobatan cacar monyet dengan kunyit dan madu ternyata tidak benar. Faktanya, ramuan pengobatan cacar monyet dengan kunyit dan madu belum ada uji klinisnya.

Selain informasi pengobatan cacar monyet dengan kunyit dan madu, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Cacar Monyet Hanya Beredar di Negara yang Menggunakan Vaksin Pfizer

Cek Fakta sirkulasi cacar monyet
Cek Fakta sirkulasi cacar monyet hanya beredar di negara yang memakai vaksin Pfizer.

Beredar di media sosial posting-an yang menyebut cacar monyet hanya beredar di negara yang menggunakan vaksin Pfizer. Posting-an ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mem-posting-nya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 9 Agustus 2022.

Dalam posting-annya terdapat gambar artikel berjudul "Monkeypox Is Only Circulating In Countries Where Pfizer Vaccine Has Been Distributed" atau dalam Bahasa Indonesia "Cacar Monyet hanya beredar di negara yang menggunakan vaksin Pfizer"

Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut cacar monyet hanya beredar di negara yang menggunakan vaksin Pfizer adalah tidak benar.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Kalium Klorida pada Vaksin Pfizer Bahayakan Jantung dan Mematikan

Tangkjapan layar klaim kandungan Potassium chloride atau Kalium klorida pada vaksin Pfizer mematikan
Penelusuran klaim kandungan Potassium chloride atau Kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim kandungan potassium chloride atau kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 3 Agustus 2022.

Unggahan klaim kandungan kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan, berupa tulisan sebagai berikut.

Pfizer yg terbaru mempunyai kandungan potasium chlorida.

Senyawa ini yg sangat membahayakan jantung,dan biasanya di gunakan untuk euthanasia bagi tahanan terpidana mati. Artinya vaksin untuk eksekusi terpidana mati."

Tulisan tersebut dilengkapi dengan foto komposisi vaksin Pfizer.

Setelah ditelusuri, klaim tentang kandungan Kalium klorida pada vaksin Pfizer membahayakan jantung dan mematikan ternyata tidak benar.

Faktanya, kandungan potasium chlorida pada vaksin Pfizer aman, sebab telah melewati uji kilnis hingga tahap ketiga.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya