Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan Siberkreasi mengadakan webinar literasi digital dengan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet” untuk para pelajar di wilayah Jakarta, Banten, dan sekitarnya, Rabu (31/08/2022).
Webinar diisi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri 25 Depok, Wiwi Gustiwi S.Pd; Instruktur Edukasi4Id, Tuahta Hasiholan; dan Anggota Relawan TIK, Dedih Sofian sebagai narasumber yang menyampaikan mengenai pilar etika, pilar keamanan, dan pilar kecakapan dalam mengakses ruang digital.
Baca Juga
"Dunia internet itu luas dan apa yang kita unggah akan ada selamanya disitu walaupun sudah kita hapus di akun media sosial. Kita harus selalu pikirkan apa yang mau diunggah apakah itu foto, video, atau konten,” tutur Wiwi.
Advertisement
Etika digital tentunya perlu diiringi dengan keamanan digital dalam menjaga dan mengamankan data pribadi yang bersifat rahasia.
"Akses rata-rata internet di Indonesia lebih dari 8 jam dan dari data ini, setiap celah keamanan dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya kepentingan," Tuahta menambahkan.
Lebih lanjut, lemahnya keamanan digital berpotensi menjadi gerbang akses negatif melalui Malicious Software (malware) yang diam-diam masuk dan mencuri informasi pribadi pada perangkat pribadi.
Keamanan digital juga berasal dari kehati-hatian pengguna perangkat dalam memilah informasi dan disinilah diperlukan kecakapan digital untuk menyaring maraknya konten di media sosial.
Berdasarkan data BPS, sub indeks kecakapan memiliki skor terendah diantara Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK), yaitu akses infrastruktur, intensitas penggunaan, dan keahlian dan kecakapan.
"Masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya," ujar Dedih.
Hal tersebut ia ungkapkan karena tidak semua konten di media digital bermanfaat. Pengguna juga perlu memiliki kemampuan untuk sebaik mungkin menjadikan media digital sebagai sarana berkreasi yang produktif dan bertanggung jawab.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement