Kejujuran Penyelenggara Pemilu Jaga Minat Pemilih Pemula

Penyelengara Pemilu harus memastikan pesta demokrasi berjalan dengan baik dengan mengontrol kinerjanya

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Jul 2023, 20:03 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 21:00 WIB
Tangkapan layar Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow dalam Virtual Class
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow saat menjadi pembicara dalam Virtual Class bertema Hoaks Pemilu Makin Masif, Tantangan Edukasi Pemilih Pemula

Liputan6.com, Jakarta-  Penyelenggara Pemilu harus memegang komitmen jujur dan adil dalam menjalankan tugas, agar para pemilih muda minat menyumbangkan suaranya saat pesta demokrasi yang diselenggarakan pada 2024.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow mengatakan, masalah pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu akan membuat minat generasi muda menurun untuk berkontribusi dalam pemilu. Hal ini perlu menjadi perhatian agar minat pemilih pemula tersebut kembali muncul.

"Memang salah satu yang penting adalah, kalau mereka lihat banyak maslah pelanggaran terjadi tidak diselesaikan akan membuat mereka malas makin apatis," kata Jeirry, dalam dalam program Virtual Class Cek Fakta, Jumat (30/6/2023).

Menurut Jeirry penyelenggara pemilu baik itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memiliki peran besar untuk menjaga minat pemilih muda.

"Karena itu memang posisi penyelenggara Pemilu untuk memastikan Pemilu berjalan dengan jujur dan adil sesuai prinsip demokrasi itu menjadi hal utama," tuturnya.

Jeirry melanjutkan, penyelengara Pemilu harus memastikan pesta demokrasi berjalan dengan baik dengan mengontrol kinerjanya. Selain itu juga dibutuhkan peran masyarakat untuk melakukan kontrol kinerja tiga lembaga tersebut.

"Bagaimana caranya karena itu penyelengara pemilu harus kita kontrol terhadap kinerjanya, saya kita kita harus mendorong masyarakat menjalankan fungsi kontrol itu," imbuhnya.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya