Awas Hoaks, Masyarakat Harus Berhati-Hati di Ruang Digital

Penyebaran informasi yang cepat dan luas, tak terkecuali hoaks mengharuskan masyarakat untuk selalu berhati-hati di ruang digital.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 10 Apr 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Hoaks di Ruang Digital Media Sosial
Ilustrasi Hoaks di Ruang Digital Media Sosial. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta- Diseminasi informasi yang begitu luas dan cepat di era kemajuan teknologi berakibat pada masifnya penyebaran hoaks oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, masyarakat harus selalu berhati-hati saat beraktivitas di ruang digital.

Hal ini disampaikan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Denpasar serta Tular Nalar dan Google Indonesia dalam acara Gali Ilmu Literasi Digital beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini diadakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan literasi digital supaya tercipta ekosistem digital yang sehat.

"Harus hati-hati dalam menggunakan teknologi, utamanya dalam menggunakan media sosial, bapak ibu salah ketik maka akan berdampak ke hal negatif," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemerintah Kota Denpasar, Cokorda Istri Sri Kristinadewi dilansir dari Antara, Senin (8/4/2024).

Cokorda mengimbau, masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan like dan berkomentar di media sosial. Selain itu, masyarakat juga diharapkan agar dapat lebih teliti dan tidak terburu-buru dalam membagikan (share) informasi yang diterima sebelum memastikan kebenarannya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Sanur Kauh, I Made Ada juga menegaskan, pentingnya literasi digital melalui empat pilar yang perlu diterapkan ketika beraktivitas di ruang digital, salah satunya adalah etika dalam menggunakan media sosial.

"Sering sekali ada orang bilang mulutmu harimaumu, sekarang muncul istilah baru yaitu jarimu harimaumu,” kata Made menjelaskan.

Etika juga perlu dibarengi dengan kecakapan digital. Menurut Made, ketidakmampuan atau kurang cakapnya masyarakat dalam menggunakan teknologi digital juga dapat berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya