Waspada Peredaran Hoaks di WhatsApp, Lakukan Cara Ini Biar Tak Terjebak

WhatsApp seringkali dimanfaatkan sebagai medium penyebaran hoaks. Berikut kiat-kiat yang perlu diterapkan agar tidak terjebak.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 29 Mei 2024, 15:21 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2024, 13:00 WIB
WhatsApp
WhatsApp (YASUYOSHI CHIBA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu aplikasi penyedia layanan percakapan terbesar dan digunakan oleh mayoritas masyarakat, WhatsApp seringkali dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab sebagai medium penyebaran hoaks.

Dilansir dari Fact Chect Hub, berikut kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk melakukan cek fakta terhadap informasi yang diterima melalui WhatsApp.

1. Waspada dengan Pesan Terusan

Waspada jika menerima pesan terusan atau pesan yang memiliki penanda “diteruskan” (forwarded) karena umumnya hoaks seringkali merupakan pesan yang diteruskan berkali-kali. Perlu diingat bahwa pesan terusan juga tidak selalu hoaks. Namun, pesan yang memiliki tanda “diteruskan” tetap perlu diwaspadai.

2. Cek Situs Resmi

Ketika mendapati informasi melalui fitur pesan atau postingan melalui WhatsApp, selalu pastikan kebenarannya dengan melakukan pengecekan ke situs institusi resmi yang tercatut dalam informasi tersebut. Dalam hal ini, perhatikan juga domain situs yang tertera dalam informasi tersebut dan lakukan perbandingan dengan domain situs institusi resmi.

3. Cek Akun Media Sosial Resmi

Selain melakukan verifikasi ke situs institusi resmi, lakukan juga verifikasi kebenaran melalui akun media sosial resmi milik institusi yang tercatut dalam informasi tersebut.

4. Lakukan Pencarian dengan Kata Kunci

Manfaatkan mesin pencarian Google untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terkait informasi yang diterima menggunakan kata kunci yang ada. Misalnya, untuk informasi yang mencatut organisasi pemerintah atau perusahaan besar, masukkan kata kunci nama dari institusi tersebut dan objek utama dalam informasi tersebut.

5. Cari Artikel Relevan dari Kanal Cek Fakta

Lakukan pencarian artikel yang relevan dari media-media kredibel khususnya yang menyediakan kanal cek fakta. Organisasi media pegiat cek fakta umumnya menyediakan penjelasan rinci yang berisi klaim pasti terkait validitas suatu informasi.

Selain itu, umumnya organisasi media pegiat cek fakta juga menyediakan layanan khusus bagi masyarakat yang ingin memastikan kebenaran suatu informasi. Dalam hal ini, setiap orang dapat mengirimkan pesan teks, foto, video, hingga catatan suara yang mencurigakan untuk dipastikan kebenarannya.

6. Gunakan Tools Pencari Gambar

Apabila dalam informasi yang diterima mencantumkan gambar atau video, manfaatkan tools khusus seperti Google reverse image search, TinEye, atau Yandex untuk melakukan verifikasi gambar, sementara untuk konten berupa video dapat menggunakan InVid atau melakukan tangkap layar (screenshot), lalu lakukan penelusuran melalui tools pencarian gambar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya