PPIH Fasilitasi Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Bisa Doa di Depan Ka’bah

Beberapa jemaah haji yang sejak kedatangannya di Makkah langsung dirawat di rumah sakit atau KKHI, setelah kondisinya membaik mendapatkan layanan diantar ke Masjidil Haram oleh petugas PPIH.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 29 Jun 2024, 08:54 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 08:50 WIB
PPIH Fasilitasi Jemaah Haji ke Masjidil Haram
PPIH Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka'bah. Mereka adalah jemaah yang sejak kedatangannya di Makkah dirawat di RS Arab Saudi maupun KKHI karena sakit. (Foto: Humas Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk melihat dan berdoa di depan Ka’bah. Ada sejumlah jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), diantar PPIH ke Masjidil Haram.

Sebagaimana diketahui, tahun ini Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji. Selain itu, Indonesia juga mendapat 20.000 kuota tambahan. Sehingga total kuota Indonesia adalah 241.000, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Menjadi tugas PPIH untuk memastikan seluruh jemaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non-mandiri, serta badal haji bagi jemaah yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan.

“Alhamdulillah, jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sudah menunaikan rangkaian ibadah haji sesuai dengan kondisinya masing-masing. Ada yang melalui safari wukuf ada juga yang dibadalhajikan karena sebab tertentu,” kata Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief di Makkah, Jumat (28/6/2024).

Meski demikian, lanjut Hilman, ada beberapa jemaah haji yang sejak kedatangan di Makkah harus dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI. Sebagian dari mereka mengikuti proses safari wukuf, sebagian lain harus dibadalhajikan karena tidak memungkinkan untuk evakuasi atau diajak melakukan perjalanan.

“PPIH telah memfasilitasi tiga jemaah yang sejak tiba di Makkah dirawat di KKHI untuk ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka’bah. Kita antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram diantar petugas dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka kita beri kesempatan untuk berdoa dengan menghadap Ka’bah,” ucap Hilman.

 

Dampingi Umrah Sunnah

PPIH Fasilitasi Jemaah Haji ke Masjidil Haram
PPIH Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka'bah. Mereka adalah jemaah yang sejak kedatangannya di Makkah dirawat di RS Arab Saudi maupun KKHI karena sakit. (Foto: Humas Kemenag)

Para jemaah ini diantar dari KKHI Makkah menuju Masjidil Haram oleh tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) Daerah Kerja Makkah.

Setibanya di Masjidil Haram, mereka dibantu oleh Petugas Sektor Khusus untuk bisa masuk ke lantai II dan memberi kesempatan kepada jemaah untuk berdoa di depan Ka'bah.

“Kita masih akan terus melakukan pendataan dan mencoba memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka’bah. Jika masih ada yang terdata dan memungkinkan untuk kita ajak ke Masjidil Haram, akan kita fasilitasi,” tutur Hilman.

“Bahkan, jika secara kondisi kesehatan jemaah sudah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunnah. Semoga, ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka,” tandasnya.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya