Pemprov Sulbar Manfaatkan Sekolah Internet untuk Cegah Hoaks di Pilkada 2024

Kepala Bidang IKP Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Sulbar, Dian Afrianty mengungkapkan bahwa program ini telah dibentuk di sejumlah desa di Sulbar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jul 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak
Ilustrasi Pilkada Serentak

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meluncurkan program Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM) sebagai upaya untuk mencegah penyebaran hoaks selama tahapan Pilkada 2024. 

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemprov Sulbar, Dian Afrianty mengungkapkan bahwa program ini telah dibentuk di sejumlah desa di Sulbar.

"Program ini merupakan dukungan kami untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkada Sulbar yang jujur, adil, aman, damai, dan demokratis," ujar Dian Afrianty dilansir dari Antara, Senin (29/7/2024).

Dian menambahkan, Senter KIM memberikan pelatihan kepada masyarakat agar dapat memahami dan mencegah penyebaran berita hoaks yang sering muncul akibat persaingan antar kandidat di Pilkada 2024.

"Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital dengan bijak," tambahnya.

Selain itu, kata Dian, program ini juga dirancang untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, Senter KIM bekerja sama dengan berbagai komunitas lokal.

"Kami ingin masyarakat lebih cakap dalam menggunakan teknologi digital, sehingga mereka tidak hanya mampu mencegah hoaks, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka," jelas Dian.

Selain itu, program Senter KIM juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi digital, masyarakat dapat memasarkan produk-produk ekonomi secara lebih luas, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

"Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Barat dapat berpartisipasi aktif dalam Pilkada yang bersih dan bebas dari hoaks, serta mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan ekonomi dan sosial mereka," tutup Dian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya