Waspada Penipuan Lowongan Kerja BUMN, Berikut Tips Menghindarinya

Ingin bekerja di BUMN? Waspadalah terhadap penipuan lowongan kerja! Artikel ini akan membahas berbagai modus penipuan yang sering terjadi, tips menghindari jebakan, dan langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk memastikan proses rekrutmen yang aman dan legal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Agu 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 19:00 WIB
Tangkapan layar hoaks lowongan kerja BUMN
Hoaks lowongan kerja BUMN beredar di media sosial, informasi bohong ini harus diwaspadai sebab dapat merugikan.

Liputan6.com, Jakarta- Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, peluang kerja di BUMN semakin mudah diakses. Namun, di balik kemudahan tersebut, terkadang muncul celah bagi oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan lowongan kerja.

Modus penipuan ini bisa sangat halus dan meyakinkan, sehingga calon pelamar harus ekstra waspada agar tidak terjebak. Agar tidak menjadi korbanya, kita perlu mewaspadai setiap informasi yang didapat dan menyimak tips untuk menghindarinya. 

Agar terhindar dari jebakan penipuan, berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan:

1. Periksa Website Resmi BUMN

Selalu periksa website resmi BUMN yang ingin Anda lamar. Pastikan alamat website benar dan tidak ada kesalahan ejaan. Perhatikan juga desain dan tampilan website, apakah sesuai dengan website resmi BUMN atau tidak.

2. Waspadai Informasi yang Tidak Masuk Akal

Jika Anda menemukan informasi lowongan kerja yang tidak masuk akal, seperti gaji yang terlalu tinggi, proses rekrutmen yang terlalu cepat, atau persyaratan yang tidak realistis, sebaiknya Anda waspadai.

3. Jangan Percaya Informasi dari Sumber yang Tidak Terpercaya

Hati-hati dengan informasi lowongan kerja yang Anda terima dari sumber yang tidak terpercaya, seperti email, SMS, WhatsApp, atau media sosial.

4. Periksa Akun Media Sosial Resmi BUMN

Jika Anda menemukan informasi lowongan kerja di media sosial, periksa akun media sosial resmi BUMN yang ingin Anda lamar. Pastikan akun tersebut terverifikasi dan tidak ada tanda-tanda penipuan.

 

Tips Berikutnya

5. Jangan Berikan Data Pribadi yang Tidak Diperlukan

Saat melakukan proses rekrutmen, jangan berikan data pribadi yang tidak diperlukan, seperti nomor rekening bank, kartu kredit, atau password akun.

 

6. Jangan Bayar Biaya Rekrutmen

Proses rekrutmen di BUMN tidak dikenakan biaya. Jika Anda diminta untuk membayar biaya rekrutmen, sebaiknya Anda waspadai dan jangan melakukan pembayaran.

 

7. Hubungi BUMN Tersebut Secara Langsung

Jika Anda ragu dengan informasi lowongan kerja yang Anda terima, hubungi BUMN tersebut secara langsung melalui telepon atau email resmi.

 

Penipuan lowongan kerja BUMN merupakan kejahatan yang merugikan calon pelamar. Dengan memahami modus penipuan, mengikuti tips menghindari jebakan, dan melakukan langkah-langkah untuk memastikan proses rekrutmen yang aman dan legal, Anda dapat meminimalisir risiko menjadi korban penipuan.

Ingatlah bahwa setiap perusahaan BUMN memiliki website resmi dan prosedur rekrutmen yang transparan. Selalu periksa informasi lowongan kerja dengan seksama dan jangan ragu untuk menghubungi pihak BUMN jika Anda ragu dengan informasi yang Anda terima.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya