Cek Fakta: Tidak Benar Artikel PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

Beredar di media sosial postingan artikel PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 14 Sep 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 11:00 WIB
Cek fakta artikel PM Singapura
Cek fakta artikel PM Singapura

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 September 2024.

Dalam postingannya terdapat artikel CNBC Indonesia berjudul "PM Singapura Sebut: Negara Gila Agama, Negara Yang Tidak Akan Maju ContohNya Indonesia"

Akun itu menambahkan narasi:

"MUI cuek. Egp umat yg gobl*k2 langganan BLT dan negara menjadi eksportir TKW terbesar. Kalau umat gak gobl*k, fatwa turun pamor, MIU dicuekin."

Lalu benarkah postingan artikel PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah CNBCindonesia.com pada 19 Agustus 2024 pukul 06.40 WIB.

Namun dalam postingan asli mempunyai judul "Siaga Ekonomi ASEAN, PM Singapura Beri Peringatan." Berikut isi artikelnya:

"Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan. Ini terkait meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.Ia mengatakan hal itu akan berdampak ke ekonomi negeri tersebut. Termasuk, ke kawasan secara lebih luas.

Hal itu ditegaskannya saat berbicara dalam pidato nasional yang digelar Minggu waktu setempat. Menurutnya "persaingan yang semakin ketat" antara Washington dan Beijing merupakan satu-satunya masalah geopolitik terbesar Singapura".

"Kecurigaan dan ketidakpercayaan bersama akan terus berlanjut ... yang memengaruhi perdagangan, keamanan, dan kerja sama internasional," katanya sebagaimana ditulis Financial Times, dimuat Senin (19/8/2024).

"Sebagai negara kecil, yang sepenuhnya bergantung pada perdagangan dan lingkungan global yang stabil, kita pasti akan terkena dampaknya," tambahnya.

Perlu diketahui Singapura sangat tergantung perdagangan global. Menurut Bank Dunia (World Bank), rasio perdagangan terhadap PDB Singapura mencapai 311% pada tahun 2023, salah satu angka tertinggi di dunia.

Ia pun mengatakan terlepas dari siapa yang memenangkan pemilihan presiden November di AS, jelas bahwa sikap Amerika terhadap China semakin keras. Sementara itu, China yakin bahwa AS sedang mencoba menahannya dan menekan kebangkitannya.

Baik di masa pemerintahan Donald Trump maupun saat ini Joe Biden, keduanya telah menaikkan tarif pada produk-produk China. Ini pun ditanggapi Beijing dengan tindakan balasan.

Di sisi lain, Wong juga memperingatkan tentang perubahan peta manufaktur global. Di mana negara-negara maju dulunya mengalihdayakan produksi ke lokasi yang lebih murah di Asia, kini mencoba membentuk kembali rantai pasokannya sendiri demi keuntungan sendiri.

"Era itu sudah berakhir", katanya.

Diketahui AS dan Uni Eropa memang sama-sama berupaya mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan China. Mereka lebih mengutamakan strategi nearshoring.

Pada tahun 2023 misalnya, AS membeli lebih banyak barang dari Meksiko daripada China. Ini merupakan pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir,

Pidato Rapat Umum Hari Nasional Singapura dianggap sebagai acara politik tahunan paling penting di negara tersebut, yang biasanya disertai dengan inisiatif kebijakan dalam negeri. Ini bukan hanya pidato pertama Wong sebagai perdana menteri- diangkat Mei 2024, tetapi kemungkinan akan menjadi yang terakhir.

Pasalnya Singapura akan menyelenggarakan pemilihan umum segera. Sebelumnya pemilu berlangsung November 2025, tetapi secara luas diperkirakan akan diadakan lebih awal.

Bagi Singapura sendiri AS telah menjadi sekutu yang menyediakan sebagian besar kemampuan militer negeri itu. Sedangkan China adalah mitra dagang terbesar negara kota tersebut.

Sehingga menjaga hubungan baik dengan keduanya merupakan prioritas bagi Singapura. Walau di sisi lain juga merupakan tantangan yang semakin besar."

Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240819062701-4-564234/siaga-ekonomi-asean-pm-singapura-beri-peringatan


Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Postingan artikel PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya