Liputan6.com, Jakarta - Banjir kembali melanda Kota Bandar Lampung pada Jumat 21 Februari 2025 malam. Banjir merendam sejumlah kecamatan, termasuk jalan protokol dan permukiman warga, mencapai lutut hingga dada orang dewasa.
Wilayah yang terdampak banjir dilaporkan meliputi Kecamatan Way Halim, Kedamaian, Rajabasa, Kedaton, Sukabumi, Panjang, dan Teluk Betung.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sebuah video yang diunggah akun Instagram @infokyai memperlihatkan kondisi jalan di depan Kampus UIN Raden Intan Lampung serta beberapa ruas jalan utama, seperti ZA Pagar Alam, Soekarno-Hatta, dan Pangeran Tirtayasa, yang terendam banjir.
Dikutip dari berbagai sumber, anggota DPR RI, Rycko Menoza SZP, menyoroti banjir yang telah menjadi bencana tahunan ini. Ia menekankan, pentingnya peran Pemkot Bandar Lampung dalam menangani permasalahan ini secara mendalam dan terstruktur.
"Tentu kami prihatin. Banjir ini sudah menjadi bencana tahunan di Bandar Lampung, dan kali ini cukup besar. Meski air surut, perlu beberapa hari untuk kembali normal," ujar Rycko.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengakui bahwa pendangkalan sungai menjadi penyebab utama banjir di Bandar Lampung. Pendangkalan ini membuat sungai tidak mampu menampung debit air saat hujan deras. Sungai-sungai di Waylunik dan Teluk Betung Selatan, yang menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, menjadi sorotan utama. Pemkot berencana berkolaborasi dengan BBWS untuk mengatasi masalah ini.
Beberapa faktor berkontribusi terhadap banjir berulang di Bandar Lampung. Peningkatan jumlah penduduk dan pemukiman di sepanjang aliran sungai membuat berkurangnya kapasitas sungai menampung air hujan.
Hal ini diperparah oleh pendangkalan sungai akibat sedimentasi sampah dan kurangnya perawatan sungai secara berkala. Kurangnya sistem drainase yang memadai juga memperburuk situasi, sehingga air hujan sulit tersalurkan dengan baik.
Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi faktor penting. Pembuangan sampah sembarangan menyumbat saluran air dan memperparah pendangkalan sungai. Perlu adanya edukasi dan penegakan aturan yang lebih tegas terkait pengelolaan sampah.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Solusi Mengatasi Banjir Bandar Lampung
Untuk mengatasi masalah banjir yang berulang, dibutuhkan solusi terpadu dan komprehensif. Pemkot Bandar Lampung perlu meningkatkan kerjasama dengan BBWS Mesuji Sekampung untuk pengerukan sungai dan normalisasi aliran sungai. Pelebaran sungai dan pembersihan sedimen sampah secara berkala sangat penting untuk meningkatkan kapasitas tampung sungai.
Penting juga untuk meningkatkan sistem drainase di seluruh kota. Pembangunan saluran air yang memadai dan terintegrasi dapat membantu mengalirkan air hujan dengan lebih efektif. Perbaikan infrastruktur ini harus dibarengi dengan pengawasan dan perawatan yang rutin.
Selain itu, perlu adanya kampanye dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Penegakan aturan yang tegas juga diperlukan untuk mencegah perilaku yang dapat memperparah masalah banjir.
Dosen Teknik Geomatika Itera, Ir. Arif Rohman menekankan bahwa meskipun bencana alam di perkotaan tak terelakkan, dampaknya bisa dikelola dan dikurangi dengan perencanaan kota yang baik dan sistem mitigasi bencana yang efektif.
Kesimpulannya, penanganan banjir di Bandar Lampung membutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat. Solusi jangka panjang yang komprehensif, meliputi normalisasi sungai, peningkatan sistem drainase, dan peningkatan kesadaran masyarakat, sangat krusial untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
