Citizen6, Jakarta Bagi sebagian besar warga Indonesia yang beragama muslim, perayaan Idul Fitri atau lebaran menjadi sebuah perayaan keagamaan sekaligus berkumpul bersama keluarga. Namun berbeda dengan orang kebanyakan, hal tersebut tak dirasakan oleh nahkoda-nahkoda kapal Roll on Roll Off yang ada di Selat Sunda.
Salah satu nahkoda kapal Roro yang tak merayakan lebaran pada saatnya dialami oleh Kapten Selamet, nahkoda KMP RajarRakata. KMP RajaRakata merupakan salah satu armada kapal Roro milik PT Jemla. Di perayaan Idul Fitri 1435 Hijriyah tahun ini ia pun kembali tak bisa berkumpul bersama keluarganya dan harus menundanya untuk beberapa hari ke depan.
Kapten Selamet mengungkapkan sudah sekitar 10 tahun tak pernah merayakan lebaran bersama anggota keluarganya di Lombok Nusa Tenggara Barat.
“Demi tugas saya rela tak berkumpul bersama keluarga saat arus mudik dan arus balik Lebaran. Tapi saya diberi waktu cuti setelah arus mudik dan arus balik berakhir, ” ungkapnya kepada saat ditemui di atas ruang nahkoda dalam arus mudik Selasa (29/7/2014) ini ketika KMP Raja Rakata sandar di dermaga III Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.
Ia juga mengungkapkan selain tak bisa berkumpul bersama keluarga saat lebaran sebuah beban besar tergantung di pundaknya. Kapten Selamet mengungkapkan ia bertanggung jawab atas keselamatan ribuan orang penumpang yang menyeberang dari Bakauheni ke Merak dan sebaliknya yang melintas di Selat Sunda dengan kapal yang di nahkodainya.
Perasaan was-was selalu ia rasakan terutama saat cuaca sedang tak bersahabat. Sebab menurutnya keadaan cuaca di perairan terkadang berubah tak menentu. Namun ia mempercayakan keselamatan penumpang serta kapal berikut kru kepada Tuhan. Selain itu kerjasama Anak Buah Kapal (ABK) dari mulai ruang mesin hingga semua awak kapal di ruang kemudi menjadi kunci keselamatan yang juga penting.
Meskipun merelakan tak berlebaran saat ini bersama isteri dan ketiga anaknya namun ia bahagia. Bahagia bisa melayani dan menghantarkan ribuan orang dalam arus lebaran selama hampir 10 tahun.
“Bahagia tiap mengingat berkat kapal kami, kerjasama kru kami ribuan orang bisa berkumpul bersama keluarganya di tanah Sumatera maupun di Pulau Jawa, ” tungkasnya.
Ia selalu berharap selama arus mudik dan balik semua armada kapal yang melayani rute pelayaran di Selat Sunda tetap dalam kondisi baik. Sebab menurutnya tradisi mudik sudah melekat bagi seluruh warga Indonesia. Ia pun menyadari tak hanya nahkoda yang membaktikan dirinya bagi para pemudik.
“Ada sopir, pilot, masinis, anggota TNI, polisi serta banyak abdi negara lain justru bertugas demi arus mudik dan balik tiap tahunnya. Saya tak sendiri jadi saya selalu bersemangat menjalankan tugas mulia ini, ” terangnya.
Kapten Selamet pun selalu berdoa diberi kesehatan serta mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tetap berharap bisa berkumpul bersama keluarganya meskipun sesudah lebaran. Baginya yang terpenting adalah menjalankan tugasnya mengabdi kepentingan orang banyak apalagi di saat hajat tahunan yang selalu dinantikan umat Muslim yakni lebaran.
Semuanya demi menjalankan tugas sebagai nahkoda yang menyeberangkan ribuan pemudik dari Pulau Jawa dan sebaliknya ke Pulau Sumatera. Tak hanya pemudik pejalan kaki, ribuan pemudik dengan berkendara motor, mobil pun menggantungkan keselamatan di Selat Sunda kepadanya.
Di pundak sang nahkoda tawa riang, pelukan hangat sesama anggota keluarga harapan itu dibebankan. Tak hanya para pemudik semoga semua kru kapal yang ada di Selat Sunda selalu dilindungi dalam Perayaan Idul Fitri 1435 Hijriyah ini.
Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri bagi semua yang merayakannya di seluruh Indonesia!
Pengirim:
Hendricus Widiantoro
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.
10 Tahun Tak Lebaran dengan Keluarga, Nahkoda ini...
Bagi sebagian besar warga Indonesia yang beragama muslim, perayaan Idul Fitri atau lebaran menjadi sebuah perayaan keagamaan.
diperbarui 29 Jul 2014, 17:00 WIBDiterbitkan 29 Jul 2014, 17:00 WIB
Bagi sebagian besar warga Indonesia yang beragama muslim, perayaan Idul Fitri atau lebaran menjadi sebuah perayaan keagamaan.
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
TikTok dan WHO Dorong Kesadaran Kesehatan Mental di Indonesia Lewat Konten Edukatif
Fokus Pagi : Gudang Kertas di Muara Baru Jakarta Utara Terbakar
Menko Zulkifli Hasan ke Petani: Aturan Pupuk Subsidi Kita Pangkas Semua!
Hasil Kumamoto Masters 2024: Kalah Dramatis, Jonatan Christie Sulit Menerima Gagal ke Final
Hadiri Gebyar Budaya Adat, Cagub Husain Serukan Pesan Damai di Pilkada Malut
Berusaha Bebas, Praperadilan Tersangka Korupsi BNI Rp46,6 M Kandas di Pengadilan
Mitra Distribusi Penjualan, BRI Beri Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Lewat BRImo
Ngeri Banget, Ada Ular Ngumpet di Kolong Mobil
Bukan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia yang Ditangguhkan, Tapi Jadwal Yudisiumnya
Catat, Ini Rute Khusus Menuju Lokasi Debat Terakhir Pilgub Jakarta 2024
Investasi Sukuk Tabungan ST013 Lebih Mudah dan Aman Lewat BRImo, Begini Panduannya!
Sistem Peredaran Darah Adalah Mekanisme Vital Tubuh: Fungsi, Komponen, dan Gangguan