Citizen6, Jakarta Mempunyai anak yang pintar adalah dambaan tiap orang tua. Beberapa orang tua sampai memaksakan anak mereka mengikuti les tanpa memikirkan psikologis mereka. Ada beberapa anak yang terkenal jenius sepanjang sejarah. Berikut anak-anak jenius sepanjang sejarah dilansir dari mobilelikez.com.
Selanjutnya
Bobby Fischer
Dianggap sebagai pemain catur terbaik sepanjang masa, Robert James “Bobby” Fischer mencapai banyak prestasi gemilang selama karirnya. Ia memenangkan delapan kejuaraan catur Amerika Serikat sejak mulai bermain catur pada umur 14 tahun.
Kim Ung-Yong
Pria kelahiran Seoul, Korea Selatan ini pernah tercatat di Guiness Book of Records sebagai remaja dengan IQ tertinggi, yakni 210. Ia mulai menyusun kalimat pada umur enam bulan dan bisa berbicara pada umur tiga tahun. Ia mampu membaca buku dengan berbagai bahasa, tak hanya Korea, tapi juga Jepang, Jerman, dan Inggris.
Michael Kearney
Lahir di Hawaii, Michael Kearney masuk dalam Guiness Book of Records sebagai lulusan universitas termuda. Ia lulus dari Universitas of South Alabama pada umur 10 tahun. Padahal sebelumnya ia didiagnosis ADHD. Ia menerima gelar doktor dalam bidang kimia pada usia 22 tahun.
Advertisement
Selanjutnya
Akrit Jaswal
Anak India ini diklaim pernah melakukan prosedur bedah pada umur tujuh tahun. Ia menjadi orang termuda yang masuk universitas di India dan mengaku telah menemukan obat untuk kanker.
Kathleen Holtz
Lahir pada tahun 1989, ia terdaftar di Universitas di California saat umurnya baru menginjak usia 10 tahun. Holtz memulai sekolah hukumnya saat berumur 15 tahun dan menjadi pengacara termuda di Amerika Serikat saat berusia 18 tahun.
Sufiah Yusof
Pada tahun 1997, Yusof diterima di Oxford untuk belajar matematikan saat berumur 13 tahun. Beberapa tahun yang singkat, ia kemudian menghilang dan ditemukan bekerja di warnet karena tertekan dengan orang tuanya.
Selanjutnya
Pablo Picasso
Banyak yang menganggap Pablo Picasso sebagai seniman jenius. Tapi tak banyak yang tahu kalau karyanya yang berjudul The First Communion and Science and Charity dan dipamerkan di Barcelona, dilukis oleh Picasso saat ia berumur 15 tahun.
Shakuntala Devi
Devi merupakan anak dari seorang penjinak singa. Ia berkali-kali masuk Guinness Book of Records karena kemampuan matematikanya yang unik. Ia mampu memecahkan soal persamaan yang sulit dan disebut sebagai komputer manusia.
Ted Kaczynski
Dikenal sebagai penentang industri modern yang merusak alam, ia diterima di Universitas Harvard saat berumur 16 tahun. Dia mendapatkan gelar PhD di bidang matematikan di Universitas Michigan setelah menyelesaikan kuliahnya di Harvard.
William Roman Hamilton
Pria Irlandia ini kini dikenal sebagai master bahasa. Dia menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani pada usia lima tahun. Saat berusia tiga belas, ia bisa berbahasa tiga belas bahasa berbeda pula, termasuk Sanskerta, Persia, Italia, Arab, dan Syria. Ia kemudian menjadi ahli matematika dan mendapat gelar Profesor Astronomi.
Advertisement
Selanjutnya
Wolfgang Amadeus Mozart
Namanya identik dengan musik klasik. Komposer yang satu ini terkenal karena kemampuan bermusiknya, seperti tampil dengan permainan pianonya pada usia lima tahun di Universitas Salzburg. Dia menulis komposisi pertamanya pada usia enam tahun, simfoni pertama pada usia delapan tahun, dan opera pertama pada usia dua belas tahun.
Gregory Smith
Smith menerima beasiswa di Perguruan Tinggi Randolph-Macon saat berumur 10 tahun. Pada usia 16 tahun, Smith masuk ke Universitas Virgina untuk belajar doktor di bidang matematika, teknik astronomi, hubungan internasional, dan penelitian biomedis. Ia pernah dinominasikan menerima Nobel Perdamaian.
Colin Carson
Carson lulus Sekolah Menengah Atas pada umur 11 tahun dan terdaftar di universitas setahun berikutnya. Kini, Carlson memegang dua gelar kehormatan dalam ekologi dan biologi evolusioner serta studi lingkungan.
Jacob Barnet
Meski mengidap Sindrom Asperger, Jacob mampu memasuki Universitas Indianapolis pada usia delapan tahun. Saat ini ia bekerja untuk memecahkan perluasan teori relativitas Albert Einstein.
William James Sidiz
Menguasai berbagai bahasa berbeda dan matematika saat kanak-kanak, Sidis kuliah di Harvard saat usianya sebelas tahun. Sidis mengaku mempunyai banyak kelebihan meski akhirnya menjadi eksentrik yang jauh dari publik.
Beberapa nama anak jenius tersebut pasti sudah pernah Anda kenal sebelumnya, bukan?