Amalan Rasulullah di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Apa yang biasa Rasulullah lakukan pada 10 hari terkahir di Bulan Ramadhan?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 05 Jul 2015, 01:33 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2015, 01:33 WIB
Gapura yang dihiasi ribuan colok (pelita) menghiasi jalan raya di Pulau Bengkalis, Riau. Hiasan ini dipasang dari malam ke 27 Ramadhan hingga malam takbiran.(Antara)
Citizen6, Jakarta Tanpa terasa bulan suci Ramadhan sudah kita lalui dan kini sudah menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sangatlah istimewa, karena adanya malam Lailatul Qodar yaitu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
 
Pada malam itu terjadi fenomena istimewa yang tak bisa dilihat secara nyata, namun  bisa dirasakan kehadirannya, yaitu kedatangan para malaikat yang jumlahnya  sangat banyak, berbondong-bondong turun ke bumi dengan memenuhi dua pertiga alam jagad raya, hingga langit terasa sesak.
 
Bahkan Hadist Riwayat Thayalisi dalam Musnadnya no.2545 juga Ahmad II/592 dan Ibnu Khuzaimimah dalam shahihnya II/223 menyebutkan
Lailatul qadar itu pada malam27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil” Juga terlihat dalam Surat Al Qadr [97] ayat 4:
 
Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ada amalan-amalan Rasulullah SAW. Yang istimewa yang tidak dikerjakannya di hari-hari yang lain. Sebagai ummatnya tentunya kita patut meneladaninya. Apa saja amalan Rasulullah SAW. Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan? Mari kita simak.
 
Pertama, menghidupkan malam
 
Menghidupkan malam di sini mengandung kemungkinan bahwa beliau menghidupkan seluruh malamnya atau kemungkinan pula beliau menghidupkan sebagian besar darinya. Aisyah ra berkata:
“Tidak pernah aku melihat beliau (Nabi SAW) melakukan ibadah pada malam hari hingga pagi harinya dan berpuasa selama satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.” (HR. Muslim).
 
Kedua, Membangunkan keluarganya
 
Amalan kedua ini menjelaskan bahwa Rasulullah SAW membangunkan keluarganya untuk mengerjakan shalat sunnah pada malam-malam sepuluh hari yang terakhir. Padahal, hal demikian tidak beliau lakukan di malam-malam yang lain.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib: ia berkata: “Rasulullah SAW membangunkan keluarganya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Turmudzi)
 

Ingin tahu cerita selengkapnya? Baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya