8 Kerugian Ini Dialami Sopir Taksi yang Ikut Demo

Demo para sopir taksi yang terjadi Selasa, 22 Maret 2016, ternyata berakhir vandal.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 24 Mar 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2016, 07:02 WIB
20160321-Demo-Taksi-Jakarta-JT
Sejumlah Sopir taksi saat melakukan demo di sepanjang jalan tol Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (22/3). Selain melakukan demo supir taxi tersebut melakukan sweeping ke sopir taksi yang beroperasi di dalam tol, dan membakar ban.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Citizen6, Jakarta - Dalam sejarah demokrasi Indonesia, demonstrasi jadi salah satu metode yang paling favorit. Kenapa bisa menarik perhatian iya, menunjukkan banyaknya pengikut iya, seru juga iya. Tapi, ternyata demo itu nggak selalu mendatangkan keuntungan lho.

Demo para sopir taksi yang terjadi Selasa, 22 Maret 2016, ternyata berakhir vandal. Banyak pihak yang dirugikan bahkan sampai rekan searmada taksi yang nggak ikut demo juga nasibnya jadi sial. Itu semua malah akan mendatangkan kerugian. Nah, berikut ini beberapa kerugian yang dirasakan para sopir taksi yang melakukan aksi unjuk rasa.

1. Kulit terbakar

Demonstran biasanya lebih senang melakukan demo di pagi hari, ketika jalanan sedang ramai-ramainya di jam kerja. Mungkin biar banyak spektator-nya kali ya. Tapi resikonya ya itu. Kalau misalnya pagi-pagi dengan cuaca saat ini yang sedang panas-panasnya itu akan berdampak pada kesehatan kulit karena terlalu lama berada di bawah matahari dan membuat kulit terbakar. Bahkan, bisa juga terkena kanker kulit lho.

2. Tak dapat penghasilan

Menyiayiakan waktu sama saja dengan membiarkan rezeki hilang begitu saja. Daripada mereka ikutan demo selama kurang lebih tiga jam, lebih baik bekerja seperti biasa.

Kalau dihitung-hitung dalam waktu tiga jam, sopir taksi bisa membawa dua penumpang yang masing-masing waktu tempuhnya satu setengah jam. Dengan estimasi satu penumpang harus membayar Rp 100 ribu, maka demonstrasi 3 jam sudah membuat mereka kehilangan uang Rp 200 ribu. Padahal satu hari mereka harus menyetor lebih dari Rp 350 ribu dan belum lagi untuk biaya bensin yang mencapai lebih dari Rp 200 ribu.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.

(ul)

 

 **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya