Pantang Menyerah, Kakek 60 Tahun Ini Lanjutkan Sekolah ke SMP

Pepatah mengatakan, tak ada kata terlambat untuk belajar.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2016, 12:01 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2016, 12:01 WIB
Pantang Menyerah, Kakek 60 Tahun Ini Lanjutkan Sekolah ke SMP
Tak ada kata terlambat untuk belajar

Citizen6, Jakarta Pepatah mengatakan, tak ada kata terlambat untuk belajar. Rupanya pepatah inilah yang menyemangati seorang kakek berusia 60 tahun yang nekat masuk sekolah menengah. Kakek yang bernamaAdalabuSeribor ini baru-baru ini mendaftarkan diri di sebuah sekolah menengah diIzonCollege,Bomadi-Overside diBomadi.

Sehari-hari Seribor bekerja sebagai pemulung yang mendorong gerobak yang disebut oyibo. Ia mengatakan, ia memutuskan masuk sekolah pada usia tua karena selama ini ia merasa tersiksa menjadi orang yang buta huruf. Ia sadar, di era modern ini semua hal bisa dipelajari dengan membaca dan tentu saja dengan bahasa Inggris. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan belajar. 

Menurutnya, tanpa pendidikan, seseorang tidak dapat melakukan apa-apa di masyarakat yang serba modern ini. Dengan bersekolah ia juga nnya dengan baik di masyarakat sekarang ini, dan juga karena ia tidak menginginkan orang membantu menginterpretasikan atau menuliskan semua informasi yang ia terima.

Kisah Seribor cukup mengharukan. Ia kehilangan ibunya saat dilahirkan. Karena ayahnya seorang pemburu ia lalu dibesarkan neneknya. Bersama neneknya ia menghadapi kehidupan yang keras agar bisa survive.

Kakek Seribo menemui banyak kesulitan dalam kehidupan sehari-harinya sampai usia dewasa. Namun ia tak pernah menyerah pada keadaan. Sebenernya ia punya kesempatan untuk bersekolah pada masa mudanya.

Saat itu ia mempunyai kerabat seorang hakim di Ekeremor di Negara Bagian Bayelsa. Namun karena ia dianggap lalai membangunkannya, ia lalu dipulangkan lagi. 

Sejak itu, ia kehilangan kesempatan pergi ke sekolah. Ia terus bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.

Sampai sekarang kakek Seribo bekerja sebagai pendorong gerobak untuk membiayai hidup dan sekolahnya. Setelah jam sekolah dia kembali ke rumah lalu melakukan beberapa pekerjaan kasar mengumpulkan sampah, memberishkan selokan, rumput atau jadi pengangkut pasir.  

Dia bertekad ingin menyelesaikan sekolahnya. Ia yakin berkat Tuhan niat baiknya ini akan berjalan lancar.  Kakek Seribor bercita-cita ingin menjadi guru karena itu suatu hari nanti ia akan melanjutkan ke pendidikan guru.  

Ia ingin mengajar dan memberi nasihat kepada anak-anak muda yang suka menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermain-main tanpa pernah belajar. Ia yakin jika dirinya yang sudah berusia tua saja bisa pergi ke sekoah maka setiap orang muda lainnya pasti bisa.

Edsemi Anesah, salah satu guru kelasnya memuji ketekunan kakek Seribor. Menurutnya ia sebagai siswa yang berkomitmen dan kerja keras.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya