Bantuan Mobil Internet Jadi Rongsokan, Gubernur Curhat di Medsos

Puluhan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLK) teronggok di pelataran Gedung Satria, di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin, Kalimantan

oleh Azwar Anas diperbarui 24 Mei 2016, 18:57 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 18:57 WIB
Puluhan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan
Puluhan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLK) teronggok di pelataran Gedung Satria, di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin, Kalimantan

Liputan6.com, Jakarta Puluhan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLK) teronggok di pelataran Gedung Satria, di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mobil yang semula ditujukan sebagai unit layanan internet di desa terpencil itu, kini tidak terpakai dan menganggur.

Rupanya, hal ini menyita perhatian Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin. Lewat akun Facebook resmi, H. Rudy Ariffin curhat dengan menulis status, "Proyek Bantuan Pusat... sia2 gak bisa dimanfaatkan".

Status itu langsung ditanggapi khalayak ramai pengguna Facebook. Bahkan salah satu Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Faisal Hariyadi juga turut memberi tanggapan dengan bahasa Kalimantan.

"Bahimat meminta, memohon-mohon ke pusat ,,, maharagu singalihan ,,, hedeeeehhh," tulis Faisal yang kurang lebih artinya "Habis-habisan meminta, memohon-mohon le pusat, memelihara susah-susah, hedeh."

Usut punya usut, Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan merupakan proyek bantuan dari Kominfo dan Lintasarta di era Tifatul Sembiring. Kondisi mobil-mobil itu kini memprihatinkan tak ubahnya rongsokan.

Kondisi mobil warna biru dengan logo Kementrian Kominfo itu mulai berkarat dan terkelupas catnya. Bahkan stiker yang bertuliskan jargon dari MPLK, 'Jangan Biarkan Yang Terpencil Kian Terkucil' juga  mulai terkelupas. Selain itu, antena parabola yang biasanya berada di atas kap mobil juga mulai tak terlihat.

Berdasarkan penelusuran tim citizen6, mobil itu memang sudah ditarik dan diberhentikan jam operasionalnya oleh Kemenkominfo, karena dianggap tak efektif. Selain itu, alasannya lantaran kontrak dengan jasa penyedia internet sudah habis dan tak diperpanjang.

Kebanyakan netizen menanggapi curhatan Gubernur Kalsel dengan saran agar menjual mobil tersebut. "Lebih baik mobil-mobil itu diperbaiki lalu dilelang. Uangnya digunakan untuk membenahi sarana dan prasarana di desa," tulis akun Ari Beat.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya