President University Putar Film Revolusi Budaya, Black Snow

Black Snow merupakan film yang bertema Revolusi budaya, berdasarkan novel karya Liu Heng ini, tayang di Presient University.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 15 Sep 2016, 17:04 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 17:04 WIB
Pemutaran Film Black Snow
Xie Fei berbagi pengalamannya di pemutaran film Black Snow

Liputan6.com, Jakarta Perubahan situasi politik sebuah negara secara sosiologis berdampak pada masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat pun berubah, menjadi lebih sulit dan tidak bermoral.

Dilansir dari com.president.ac.id, potret suram ini berhasil diangkat Xie Fei ke dalam film lawas yang berjudul, Black Snow yang diputar dalam acara ‘Movie Screening and Masterclass’ di President University, Cikarang, Jawa Barat.

Xie Fei yang juga profesor di Beijing Film Academy turut menyaksikan pemutaran film bersama para dosen dan puluhan mahasiswa Film dan TV President University. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dimana Fei berbagi pengalamannya tentang film, serta sebagai saksi hidup masa Revolusi Budaya Tiongkok tahun 1989 yang menjadi latar film tersebut.

Dikutip dari Washington Post, para kritikus Tiongkok mengakui bahwa film Black Snow merupakan film Tiongkok terbaik di tahun 1989. Film ini bercerita tentang seorang mantan narapidana yang diperankan oleh Jian Weng yang ingin kembali ke Beijing untuk mencari keluarga, teman, maupun kerabatnya setelah bebas dari penjara. Alih-alih ingin bertemu keluarganya, ia justru dikejar-kejar oleh sekelompok orang yang ingin mengajaknya kembali ke dunia kriminal.

Film ini dibuat berdasarkan novel karya Liu Heng dengan judul Black Snow. Pakar komunikasi antarbudaya, Dindin Dimyati mengapresiasi pemutaran film Black Snow ini. Dindin menuturkan bahwa film ini membawa perspektif baru dalam film Tiongkok.

“Film ini membawa perspektif baru kepada saya dan juga mahasiswa kami, film-film Tiongkok bukan hanya bercerita tentang kisah pendekar kung-fu dan legenda kekaisaran, tetapi ada juga film yang bertema sosial politik seperti dalam film ini. Bahkan rating di situs IMDB pun tidak kalah dengan film-film Hollywood,” ujar Dindin. Simak video dan kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini. (*)

Penulis :

Siti Nuraini Safitri 

Universitas Pancasila

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya