Ditemukan, Spesies Baru Ular Berkepala Pelangi

Seekor ular berkepala pelangi, katak kecil, dan kadal dengan tanduk naga adalah sedikit dari 150 spesies baru yang dikonfirmasi

oleh Sulung Lahitani diperbarui 20 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 17:00 WIB
Ditemukan, Spesies Baru Ular Berkepala Pelangi
Seekor ular berkepala pelangi, katak kecil, dan kadal dengan tanduk naga adalah sedikit dari 150 spesies baru yang dikonfirmasi

Liputan6.com, Jakarta - Seekor ular berkepala pelangi, katak kecil, dan kadal dengan tanduk naga adalah beberapa di antara lebih dari 150 spesies baru yang dikonfirmasi oleh ilmuwan tahun lalu. Spesies-spesies baru tersebut ditemukan di wilayah ekologis yang memiliki keanekaragaman tapi tengah terancam, yakni di wilayah Mekong.

Ular berkepala pelangi ditemukan di sekitar pegunungan batu kapur di Laos utara. Spesies ular baru ini terlihat mencolok dengan warna seperti pelangi di sekitar kepalanya.

Selain itu, juga ditemukan kadal dengan punggung bertanduk (Phuketensis acanthosaura) di kawasan Phuket, kadal dengan tanda merah dan hitam di kepala (Tylototriton anguliceps) di utara provinsi Chiang Rai.

Setiap tahun, para ilmuwan akan mengumumkan spesies baru setelah proses identifikasi yang panjang. Kawasan Sungai Mekong sendiri menjadi salah satu daerah yang dengan kekayaan hayati paling beragam di planet ini.

- 

Sayangnya, ada kekhawatiran spesies-spesies di kawasan itu mati bahkan sebelum ditemukan. Pembangunan dan perburuan satwa liar pesat di kawasan tersebut.

"Kami berpacu dengan waktu untuk memastikan bahwa spesies ini ditemukan dan dilindungi. Banyak kolektor bersedia membayar ribuan dolar atau lebih untuk spesies yang paling langka sekalipun," tutur Jimmy Borah dari WWF.

Wiilayah Sungai Mekong merupakan wilayah yang terdiri dari barat daya Cina, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, dan Myanmar. Wilayah ini berada di bawah tekanan pembangunan jalan dan bendungan, serta perdagangan gelap satwa liar.

Secara total, para ilmuwan menjabarkan ditemukan 163 spesies baru pada tahun 2015. Itu termasuk sembilan amfibi, tiga mamalia, 11 ikan, 14 reptil, dan 126 tanaman.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya