Liputan6.com, Jakarta Krisis air memang kerap terjadi pada beberapa negara di belahan dunia. Biasanya, ini dapat terjadi akibat padatnya pertumbuhan populasi manusia dimana tidak sesuai dengan kesediaan air pada daerah tersebut.
Salah satu universitas di negara China Xi’an University, menerapkan pola buang air kecil berdiri bagi para wanita sebagai salah satu bentuk penghematan air. Meski krisis air kini sedang melanda China, tak sedikit masyarakat yang menduga akan separah ini.
Advertisement
Dilansir dari shanghaiist.com langkah tersebut diambil oleh pihak yang berwenang karena dianggap merupakan salah satu solusi yang berdampak besar. Kok bisa? Berbeda dengan kloset duduk yang biasa dipergunakan untuk buang air kecil oleh para wanita, cara buang air kecil berdiri ini dianggap lebih menghemat air.
Dengan menggunakan alat bantu berbahan kertas khusus yang disediakan dimasing-masing toilet, para wanita dapat membuang urin langsung ketempat pembuangan. Hal tersebut jauh berbeda dengan sebelumnya.
Jika biasanya untuk sekedar buang air kecil para wanita menghabiskan air untuk membersihkan kemaluannya sekaligus membilas kloset, kini hal itu tidak perlu lagi dilakukan.
Memang dibutuhkan penyesuaian bagi para wanita yang baru mencobanya. Meski banyak mahasiswi yang menganggap hal tersebut tidak lumrah serta tidak higienis, namun pihak universitas nampaknya tetap memberlakukan hal tersebut dan meyakinkan bahwa hal itu terbilang aman.
Hasilnya sungguh menabjubkan. Atas kebijakan tersebut, Xi’an University berhasil menghemat air lebih dari 160 ton setiap harinya. Kini pemerintah daerah setempat mencoba menerapkan hal tersebut pada beberapa daerah. Tidak sedikit toilet wanita berdiri dapat kita jumpai dibeberapa sudut kota di Negeri China.
Penulis :
Pebby Adhe Liana Universitas Bung Karno
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6