Slank dan 6 Artis Pentaskan Teatrikal Puisi Manusia Istana

Pertunjukan ini menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi Manusia Istana, karya terbaru Radhar Panca Dahana.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 28 Jan 2017, 12:12 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2017, 12:12 WIB
Slank dan 6 Artis Pentaskan Teatrikal Puisi Manusia Istana
Pertunjukan ini menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi Manusia Istana, karya terbaru Radhar Panca Dahana.

Liputan6.com, Jakarta - Teater Kosong dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation serta bekerjasama dengan OZ Production dan Kasni Production mempersembahkan sebuah pertunjukan teatrikal puisi berjudul Manusia Istana. Pertunjukan ini menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi Manusia Istana, karya terbaru Radhar Panca Dahana.

Berbeda dengan genre seni lainnya, puisi memiliki energinya secara lebih memikat bila dibacakan dengan cara yang konservatif seperti dikenal selama ini. Tapi dengan satu bentuk atau genre baru di mana pembacaan dilakukan dengan menggunakan seluruh elemen dramaturgis atau teatrikal, sehingga puisi dapat lebih kuat berbunyi, bermakna, dan dinikmati keindahannya. Dalam genre baru inilah, Manusia Istana akan dipergelarkan sehingga ia juga menjadi seni pertunjukan yang memikat, karena juga menggunakan teknologi teraktual.

“Pembacaan puisi dramatik ini adalah sebuah genre baru pertunjukan yang dimulai di Indonesia oleh Saya dan Teater Kosong lebih dari 30 tahun yang lalu. Pada saat itu, saya memanggungkan kumpulan puisi pertama saya, Simfoni Duapuluh, tahun 1985 yang terinspirasi oleh video teatrikal dari album Bad, milik Michael Jackson. Dari situlah, setiap menerbitkan kumpulan puisi, juga kumpulan cerpen, saya menampilkan versi teatrikalnya di atas panggung,” tutur Radhar.

pementasan teatrikal puisi Manusia Istana 

Pementasan yang diproduksi oleh Teater Kosong ini menampilkan beberapa pekerja seni kenamaan Indonesia terbaik, di antaranya adalah Olivia Zalianty, yang juga merangkap sebagai produser, Cornelia Agatha, Marcella Zalianty, Maudy Koesnaedi, Prisia Nasution dan Dinda Kanyadewi. Tak hanya dibacakan, beberapa puisi juga akan diekspresikan dalam bentuk lagu oleh dua kelompok musik terkemuka Indonesia, yaitu Slank dan Toni Q Rastafara.

Dalam pertunjukannya kali ini, seniman wanita yang pastinya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam seni peran, akan membacakan masing-masing dua buah puisi dengan gaya, karakter, hingga bentuk aktingnya sendiri-sendiri. Puisi yang dibawakan disertai tata artistik dengan obyek suara dan cahaya yang menciptakan background dan suasana kehidupan dalam puisi tersebut. Puisi dibacakan secara perorangan maupun kolektif, menggunakan teknologi modern, video streaming, dan video mapping untuk menghadirkan suasana dan latar yang hidup.

Pembacaan puisi juga diiringi musik berformat orkestral untuk pencapaian efek spektakular serta akan dibawakan secara musikal oleh pemusik-pemusik terkemuka Indonesia. Pementasan teatrikal Manusia Istana ini dapat Anda saksikan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (28/01/2017). 

“Semoga melalui pertunjukan ini, penonton dapat memahami dan merasakan isi puisi yang disampaikan oleh para seniman berbakat ini,” tutup Radhar.

Puisi yang dibawakan di pentas “Manusia Istana”

1. Politik Itu Hutan Anakku – Radhar Panca Dahana
2. Ekonomi Plastik – Radhar Panca Dahana
3. Sepetak Sawah di Istana – Olivia Zalianty
4. Massa Tak Bermasa – Maudy Koesnaedi
5. Demonkrasi Pagi Ini – Cornelia Agatha
6. Kamar 608 Hotel M – Prisia Nasution
7. Kampanye Hari Ke-5 – Dinda Kanya Dewi
8. Parlemen Gerutu – Marcella Zalianty
9. Indonesia Jalanan – Toni Q Rastafara
10. Dari Harga Selembar Dunia – Radhar Panca Dahana
11. Di Toilet Istana – Maudy Koesnaedi
12. Reformati – Dinda Kanyadewi
13. Kopiah Sang Jenderal – Cornelia Agatha
14. Warisan Akhirmu Sukoarno – Olivia Zalianty
15. Air Mata Umara 2 – Marcella Zalianty
16. Air Mata Umara 1 – Prisia Nasution
17. Kabut Sebuah Negeri – Slank
18. Yang Sisa Di Daster Misna – Olivia, Marcella, Dinda, Maudy, Prisia & Cornelia
19. Sejilid Kritik Komik Politik – Radhar Panca Dahana
20. Hari Penghabisan Itu – Radhar, Olivia, Marcella, Dinda, Maudy, Prisia & Cornelia

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya