Liputan6.com, Jakarta Modal terbesar manusia adalah berpikir dan bergerak. Percuma punya banyak modal materi, tetapi pikiran dan tindakan tidak ada. Ini adalah salah satu hal yang selalu diyakini dan hingga kini melekat pada Danu Sofwan, si Raja Cendol.
Baca Juga
Advertisement
Pria yang akrab disapa Danu ini namanya memang sudah tidak asing lagi di seantero indonesia. Bahkan, pelosok-pelosok daerah sudah tahu perihal Randol (raja cendol) yang ia ciptakan. Danu berhasil menjadi salah satu pengusaha yang sukses di indonesia. Bahkan, kini sekitar 780 outlet Randol tersebar di seluruh Indonesia.
Kesuksesan yang ia peroleh saat ini bukan tanpa perjuangan. Sempat berada di titik terbawah saat sang papa bangkrut. Danu tidak bisa melanjutkan kuliah. Demi bertahan hidup, Ia beserta keluarga harus menjual semua barang-barang seperti kasur, guci atau yang lainnya untuk bisa makan. Suatu ketika semua barang habis dan ia beserta keluarga hanya bisa makan nasi sama garam atau kecap.
Melihat kondisi seperti itu, Danu yang merupakan anak laki laki satu-satunya dari empat bersaudara merasa sedih. Sang mama yang selalu tersenyum tanpa beban saat menyuapi nasi dan kecap anak-anaknya memotivasi Danu untuk berubah dan sukses. Tujuannya pun sederhana, yaitu agar tidak bingung besok makan apa dan kalau sakit mau ke mana.
Sadar tidak banyak pengalaman dan hanya punya ijazah SMA. Danu berkeinginan membangun sebuah usaha. Saat itu yang ada dipikirannya adalah mengangkat kuliner indonesia yang terpinggirkan dan tertuju pada cendol.
Meskipun modal sama sekali tidak punya, Danu tak lantas menyerah. Segala macam pekerjaan pun dilakoninya. Mulai dari menjadi pengamen, kuli pasir, atau menjadi sopir demi mengumpulkan uang. Dana pertama yang ia kumpulkan adalah Rp 500.000,00 yang kemudian digunakan untuk membeli gerobak.Â
Begitu seterusnya dengan cara menyicil. Hingga berhasil mendirikan satu outlet Randol. Demi memperoleh rasa yang enak, ia pun meracik sendiri Randolnya.
Setelah menemukan racikan yang pas Danu segera mempromosikan usahanya dengan membuat launching produk hingga distribusi barang. Banyak tantangan yang harus dihadapi Danu demi mencapai impiannya berhasil di bisnis cendol ini. Danu harus tidur di terminal dan ketemu dengan preman meminta barang atau uang hasil jualannya.
Kini usaha Randol Danu pun terus meluas, omzet miliaran pun ia dapat. Salah satu keunikan dari Randol adalah nama menu yang dibuat. Menurut Danu, itu adalah salah satu kekuatan dari Randol. Strategi marketing terkuat adalah dari mulut ke mulut.
Tiga tips dari Danu dalam menjalankan bisnisnya, yaitu konsisten, jangan pernah berhenti belajar, serta selalu jaga silaturahmi. Karena dengan tiga hal ini dirinya bisa menjadi seperti saat ini.
Selain mengurusi bisnisnya, dia pun punya kesibukan lainnya, yakni menjadi pembicara di berbagai kampus, UMKM, dan seminar-seminar bisnis lainnya. Danu berharap usahanya ini bisa berkembang ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Penulis :
Lasmie
Citizen Journalist - Sahabat Liputan6.com
 Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @SahabatLiputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.