Tragis, Perempuan Ini Alami Alergi Bila Bercinta dengan Suami

Melakukan hubungan seksual sesama suami istri, umumnya akan membuat ubungan suami istri semakin erat dan harmonis.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Feb 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2017, 10:30 WIB
Alergi bercinta
Alergi bercinta

Liputan6.com, Jakarta Melakukan hubungan seksual sesama suami istri, umumnya akan membuat ubungan suami istri semakin erat dan harmonis. Namun apa jadinya bila seseorang mengalami alergi ketika berhubungan seksual dengan pasangannya?

Hal tersebut dialami oleh seorang perempuan bernama Katy VanNostrand, ia diketahui menderita alergi langka yang dideritanya sejak 2009, Katy mengungkapkan bagaimana berhubungan seksual dengan suaminya justru berpotensi untuk membahayakan nyawanya akibat alergi.

Selama bertahun-tahun, perawat, dari Colorado, Amerika Serikat, menemukan Katy VanNostrand secara tetiba akan mengalami serangan alergi yang bila tidak cepat ditangani akan berakibat fatal. Perempuan tersebut didiagnosis mengalami gangguan anafilaksis, atau reaksi alergi berbahaya yang mampu merenggut nyawanya. Akibat penyakitnya tersebut, bila alerginya muncul, ia harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan epinephrine, monitoring tanda-tanda vital dan pengobatan antihistamin guna menyelamatkan jiwanya.

Katy harus membawa Epipen, yaitu suntikan darurat yang mengontrol gejala syok anafilaksis bila gejala tersebut mulai timbul di tubuhnya, biasanya gejala tersebut ditandai dengan tenggorokannya yang mulai membengkak dan ia akan kesulitan untuk bernapas.

Suatu ketika, Katy pernah malakukan olahraga di sebuah gym, ia berlari di atas treadmill. Seketika wajahnya mulai membengkak dan ia dilarikan ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit Glenwood Springs, Valley View, Amerika Serikat. Dokter yang menanganinya, mengungkapkan bahwa Katy mengidap kondisi alergi langka, Katy akan mengalami alergi bila ia makan makanan tertentu. Alergi yang ditimbulkan dari makanan tersebut, akan berdampak kepada tubuhnya ketika dicampur dengan hormon yang dilepaskan tubuhnya, ketika detak jantungnya sedang naik.

Dilansir www.mirror.com, Katy mengungkapkan, bahwa dirinya tidak boleh terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, seperti berolahraga yang berlebihan, termasuk dalam berhubungan seksual dengan durasi yang lama, karena hal tersebut akan membuat detak jantungnya cepat, sehingga akan memicu alergi. "Berolahraga terlalu berlebihan untuk jangka panjang, dapat berbahaya bagi saya. Bahkan dalam hal berhubungan seksual, hal itu juga dapat memicu alergi bagi saya,” katanya.

Dokter yang menangani alergi Katy mengungkapkan, jika ia tidak boleh dibiarkan untuk berjalan sendirian, dan harus selalu ada yang mengawasinya. Namun hebatnya, pada November tahun lalu, Katy berhasil menyelesaikan lomba marathon pertamanya, setelah sebelumnya ia dua kali gagal karena menderita alergi.

Penulis:

Soyid Prabowo

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya