Liputan6.com, Jakarta Universitas Gunadarma telah mengantongi nama pelaku bullying terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus. Pihak universitas berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut, sehingga aksi perundungan tidak terjadi lagi, khususnya di lingkungan kampus.
Kasus bully mahasiswa berkebutuhan khusus di Gunadarma menunjukkan aksi bully terhadap penyandang disabilitas masih sering terjadi. Tidak hanya di Indonesia, di beberapa negara kasus serupa juga kerap terjadi. Namun pada beberapa kasus, para korban bully justru menunjukkan kesuksesannya.
Di-bully karena Tunarungu
Bagi penggiat modelling, nama Choo Ah Rim pasti tak asing lagi. Ia adalah model cantik asal Korea Selatan yang menyandang tunarungu. Sebelum menjadi model terkenal, Choo pernah menjadi korban bully di sekolah.
Teman-temannya mencemooh karena Choo bercita-cita menjadi model. Choo dianggap dan diperlakukan sebagai orang yang sombong. Tetapi pada 2013 lalu, Choo berhasil memenangi kontes model dan menyisihkan 16 ribu kontestan lainnya. Ia menjadi supermodel Korea Selatan hingga saat ini.
Di-bully karena Diseleksia
Ollie Forsyth, pria asal Inggris, kini menjadi jutawan muda lantaran berbisnis online. Pada usia 13 tahun ia telah menjadi jutawan termuda. Namun Forsyth adalah bocah kecil yang mengidap diseleksia. Kelainan neurobiologis yang membuatnya sulit untuk membaca dan mengeja dengan akurat.
Advertisement
Kelainan itu membuat Forsyth di-bully teman-teman sekolahnya. Ia mengaku datang ke sekolah serasa datang ke kandang harimau. Cemooh dari teman-teman sekolah membuatnya ketakutan dan menganggap sekolah sebagai bagian terburuk dari hidupnya. Namun berkat ketegarannya, kini ia menjadi jutawan setelah sukses menjalankan bisnis online.
Ironisnya, kasus pem-bully-an yang baru-baru ini terjadi, melibatkan para mahasiswa yang notabene sudah bukan anak-anak lagi. Kasus itu mencuat setelah video berjudul "lmparan tong sampah maut" beredar di dunia maya.
Dalam video itu, mahasiswa berkebutuhan khsusus mengenakan jaket abu-abu dikelilingi tiga pemuda. Satu orang pelaku terlihat menarik tas ransel korban, sehingga dia tak bisa melangkah. Dua pelaku lainnya berdiri di depan korban mencoba menghalangi.
Korban sempat mengibaskan tangannya untuk menghentikan aksi pelaku yang menarik tasnya. Dia akhirnya memang terbebas dari aksi perundungan itu. Namun kekesalan tak bisa disimpannya. Korban kemudian melemparkan tempat sampah kepada para pelaku.
Berikut videonya
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6