40 Tahun Berkarya, Teater Koma Angkat Isu Korupsi dan Utang

Dalam rangkaian ulang tahun ke 40, Teater Koma menggelar pertunjukan berlakon "WARISAN" "Itukah warisan kita? Korupsi dan Utang?"

oleh Liputan6dotcom diperbarui 11 Agu 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 14:30 WIB
Teater Koma
Pertunjukan Teater Koma yang mengangkat mengenai "Warisan"

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangkaian ulang tahun ke 40, Teater Koma kembali menggelar pertunjukan yang spektakuler. Kali ini, lakon yang mereka angkat berasal dari naskah berjudul WARISAN.

Karya ini merupakan naskah baru garapan N Riantiarno. Pendiri dari Teater Koma ini masih mengangkat kisah terkait dengan isu-isu yang sedang terjadi. Selain sebagai sutradara, beliau juga berperan sebagai penulis naskah dalam pertunjukan teater bertajuk "Warisan, Itukah Warisan Kita? Korupsi dan Utang?"

Pementasan yang digelar 10 hingga 20 Agustus 2017 di Gedung Kesenian Jakarta ini, sukses menyita perhatian masyarakat pada malam pertama pementasan. Kelompok teater yang telah berdiri sejak tahun 1977 ini tetap menunjukkan eksistensinya dengan mengangkat cerita-cerita yang sarat akan makna di dalamnya.

Pertunjukan yang berlatar belakang sebuah panti jompo ini merupakan pertunjukan pertama bagi N Riantiarno yang dilakukan tanpa musik dan juga koreografi. Tentunya, ini merupakan sesuatu yang baru bagi kelompok seni teater ini. Karyanya kali ini menceritakan mengenai kesenjangan sosial yang kerap kali terjadi di masyarakat.

"Tadi kan di panggung untuk rumah yang kaya ditanya bahagia kan mereka jawab bahagia dengan senang, dan si miskin ditanya apakah mereka bahagia mereka mau ramai jawab bahagia, iya jawab bahagia tapi kan sengsara mukanya itu, dipaksa untuk bahagia meski sengsara, apa pun yang terjadi," kata pria yang kerap disapa Om Nano ini saat ditemui di belakang panggung usai pertunjukan di Gedung Kesenian Jakarta, pada Kamis (10/08/17).

Kritik sosial kerap terselip dalam pertunjukan kelompok Teater Koma. Mengkritik suatu isu yang terjadi dengan harapan dapat membawa sebuah perubahan kecil untuk menjadi lebih baik.

"Saya hanya bisa kritik di atas panggung, saya tidak bisa mengkritik di luar panggung," pungkas N Riantiarno.

Pentas WARISAN dapat disaksikan di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 10-20 Agustus 2017, pukul 19.30 WIB, kecuali hari Minggu dan hari libur nasional, pukul 13.30 WIB. *

Penulis

Novita Ayuningtyas

STMM "MMTC" Yogyakarta

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya