Alami Kondisi Langka, Pria Ini Minum 20 Liter Air Sehari

Pria ini harus minum 20 liter air sehari agar dia tidak meninggal. Apa penyebabnya ya?

oleh Liputan6dotcom diperbarui 03 Des 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 10:00 WIB
Alami Kondisi Langka, Pria Ini Minum 20 Liter Air Sehari
Pria ini harus minum 20 liter air sehari agar dia tidak meninggal. Apa penyebabnya ya?

Liputan6.com, Jerman - Dehidrasi memang kondisi yang sering dialami seseorang jika kurang cairan yang masuk ke dalam tubuhnya. Bahkan hanya dengan meminum 1 atau 2 gelas air putih, dehidrasi akan hilang.

Menurut pakar kesehatan, kebutuhan air pada bayi atau anak-anak dan lanjut usia tentunya lebih sedikit dibanding orang dewasa sehat. Normalnya, remaja dan dewasa sehat perlu minum air putih 8 gelas per hari atau dua liter. Namun anehnya, pria asal Jerman ini mengidap kondisi langka yang membuatnya harus minum 20 liter air sehari.

Marc Wubbenhorstharus minum setidaknya 20 liter air putih sehari. Jika tubuhnya kekurangan air, maka dia berisiko meninggal akibat dehidrasi. Wubbenhorst menderita penyakit langka yaitu Diabetes Insipidus.

Penyakit tersebut menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Jika dia berhenti minum air putih, dia mulai mengalami dehidrasi dan dia bisa mati kehausan dalam hitungan jam.

Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa haus dan pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Jika sangat parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter dalam sehari.

Marc tidak bisa menahan rasa hausnya lebih dari satu jam, karena ia mulai mengalami gejala dehidrasi parah, seperti bibir pecah-pecah, dan pusing. Hal tersebut adalah gejala yang dialami kebanyakan orang dewasa setelah dua atau tiga hari kekurangan cairan.

"Saya mengalami depresi karena kondisi ini," kata Marc. "Saya tidak ingin pergi keluar jauh dari zona aman saya," lanjut dia.

 

Hampir Meninggal di Stasiun Kereta

Untuk mengisi tubuhnya,  dia memulai harinya dengan sebotol air yang berukuran besar. Di malam hari, dia mengakui bahwa tidak pernah tidur lebih dari dua jam. Dia harus bangun, karena dehidrasi dan ke kamar mandi untuk mengeluarkan semua cairan yang ia minum. Secara keseluruhan, ia ke toilet hingga 50 kali dalam 24 jam.

Marc harus selalu mempertimbangkan kondisinya saat merencanakan jadwal kerja dan waktu luangnya. Kondisi ini membuatnya tidak bisa melakukan penerbangan jarak jauh, karena ia tidak tahu bagaimana mengatasi dehidrasinya jika dalam keadaan darurat.

"Saya tidak bisa melakukan perjalanan panjang atau olahraga," tambahnya.

Dilansir dari Neue Westfälische, Marc mengingat bahwa ia hampir meninggal karena penyakitnya. Dia memiliki hari yang sangat panjang di kantor, kemudian dia berada di sebuah kereta tanpa sebotol air. Perjalanannya tidak terlalu lama, tapi pada saat itu kereta mogok hingga membuatnya mengalami dehidrasi parah tanpa sebotol air.

Pada saat dia turun di stasiun Jahnplatz, Bielefeld, dia sudah mengalami gejala dehidrasi parah. Dia pusing dan sangat butuh cairan. Untungnya saat itu ada temannya dan mengetahui kondisinya, kemudian memberinya air dan menyelamatkan hidupnya.

Menurut My Virtual Medical Center, kondisi dehidrasi parah atau penyakit diabetes insipidus dalami 1 dari 25.000 orang di seluruh dunia.

Penulis:

Reza Sugiharto 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya