Anak Tantrum? Begini Cara Mengatasinya

Begini cara yang tepat mengatasi anak tantrum

oleh Camelia diperbarui 31 Jan 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 18:30 WIB
Ilustrasi anak tantrum
Ilustrasi anak tantrum

Liputan6.com, Jakarta Mengatasi anak yang kerap marah-marah dan mengamuk memang bukanlah hal yang mudah. Kondisi anak yang mendadak sering marah ini biasa disebut tantrum. Tentu saja jika anak tantrum di tempat umum apalagi sampai menangis, menjerit-jerit, atau melempar barang jadi sangat mengganggu.

Umumnya tantrum pada anak terjadi karena beberapa hal, bisa karena capek, keinginannya tidak dituruti atau frustasi karena tidak bisa berbuat hal yang disukainya.

Untuk mengatasinya tentu bisa dilakukan pencegahan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan seperti disampaikan Psikolog Anak Intan Kusuma Wardhani saat Acara Diskusi dan Workshop "Cara Ajaib Mengatasi Tantrum" di Hotel UNY, Yogyakarta baru-baru ini:

 1.  Ketahui terlebih dahulu penyebab tantrum

Sebagai orangtua sebaiknya mengamati dan mengetahui apa pemicu tantrumnya. Misalnya kalau diajak pergi jadi bosan dan tantrum. Hal ini bisa diatasi seperti membawa makanan, mainan atau buku yang disukai anak. Orangtua juga bisa menjelaskan sejak di rumah tentang apa yang nanti akan dilakukan selama bepergian, di sana sampai jam berapa, dan hal lain yang bisa membuat anak jadi lebih mengerti.

 

 

2.  Ajak anak berkomunikasi dengan baik

 

Semenjak anak mulai bisa diajak bicara, sebaiknya ajarkan dari kecil kalau minta apa-apa caranya dengan bicara. Tidak dengan menangis atau merengek. Jadi anak sudah tahu jika ingin sesuatu bisa mengekspresikannya melalui pembicaraan bukan dengan kemarahan.

3.  Tetap bersikap tenang

Bila tantrum sudah terlanjur terjadi, orangtua tidak perlu ikut panik, tetaplah tenang, jika perlu peluk anak sampai ia tenang. Pelukan juga bisa membuat Ibu berkepala dingin dalam menghadapi tantrum pada anak. Untuk anak usia 1-2 tahun biasanya bisa dialihkan pada hal lain yang mereka sukai, semnetara untuk anak usia 3-4 tahun, umumnya sudah mulai bisa diajak bicara dan diberi pengertian. Berikan pilihan. Misalnya anak inginnya apa, hal ini setidaknya bisa melatih dirinya tentang bagaimana cara menenangkan diri.

Orangtua Perlu Persiapan Sejak Dini

Sebagai orangtua khususnya ibu, sebenarnya sudah bisa mulai menyiapkan diri sejak kehamilan. Banyak hal yang bisa dilakukan selain memberi asupan makanan yang bergizi, seperti membaca buku atau internet serta sesekali mengikuti seminar parenting. Ini menjadi salah satu cara untuk lebih siap menjadi orangtua. Dan yang tak kalah penting adalah komunikasi dengan pasangan dan keluarga yang bisa mendukung. Sehingga ketika punya anak ibu tidak merasa sendiri dalam mengatasi semuanya.

"Orangtua itu harus selalu punya cara untuk menambah pengetahuannya, jadi jangan hanya sekedar diam di rumah atau mengurung diri, seiring perkembangan jaman, fenomenanya tentu berbeda. Contohnya sekarang banyak anak sangat tergantung dengan gadget, kalau dulu tentu tidak. Jadi orangtua perlu untuk selalu update informasi tentang apapun, agar tahu perkembangan di luar rumah," kata Intan.

 

Penulis: 

Dhita Koesno

Forum Liputan6.com

 

Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: Forum@liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya