Tak Beri Kursi Prioritas pada Lansia, Penumpang KRL Ditusuk

Gara-gara tak memberikan kursi prioritas kepada seorang lansia,seorang pria ditusuk.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 14 Feb 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 12:00 WIB
Ilustrasi pisau penusukan
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Kereta api ataupun Commuter Line (KRL) sudah menjadi transportasi publik yang digemari oleh banyak orang. Selain akses kemanapun menjadi lebih mudah, kereta juga menjadi salah satu transportasi publik yang terbilang murah.

Bukan menjadi hal yang aneh jika kereta juga pasti mengalami waktu padat seperti misalnya pada waktu jam kerja. Meskipun padat di setiap gerbong kereta pasti selalu terseda tempat duduk prioritas, yang dikhususkan untuk ibu hamil, disabilitas, sampai dengan lansia.

Jika memang kosong sejumlah orang diperbolehkan duduk dan memberikannya kembali apabila ada kalangan yang tertera dalam kursi prioritas membutuhkannya.

Sayangnya tindakan terlewat ekstrem dilakukan oleh seorang lansia di Jepang. Pada 7 Februari yang lalu, Motokazu Koizumi (62) tega menusuk seorang pria berusia 34 tahun di dalam kereta jurusan Kanjo, Osaka.

Pria yang ditusuk Koizumi, tengah melakukan perjalanan dengan kereta untuk menuju ke kantornya. Namun, pria itu tidak menyerahkan tempat duduk prioritas kepada Koizumi yang sebenarnya jauh lebih tua darinya dan membutuhkan kursi tersebut.

Ternyata pertemuan pertama Koizumi dengan pria itu sebenarnya tidak juga menyenangkan.

Pada mulanya Koizumi yang pulang kelelahan dari kerja shift malam sempat berpas-pasan di kereta dengan pria tersebut, di hari sebelum kejadian. Kemudian keduanya sempat mengalami adu mulut.

"Aku sangat marah karena ia duduk di kursi prioritas," ujar Koizumi, Melansir SoraNews 24, Selasa (13/2/2018).

Menyerahkan diri

Ilustrasi kereta
Ilustrasi (iStock)

Aksi nekat pria tua itu dilakukan ketika kereta mencapai Stasiun Taisho pada jam 6.50 pagi. Ketika pria itu berdiri dari bangku prioritas dan keluar kereta. Koizumi mengikutinya dan akhirnya menusuk pria itu hingga beberapa kali pada bagian perut.

Aksi ini ia lakukan dengan menggunakan pisau buah dan menimbulkan luka serius namun tak fatal. Setelah melakukan penusukan, Koizumi lari dari tempat kejadian.

Di hari berikutnya, Koizumi menghubungi pihak berwenang dan menyerahkan diri. Pria tua itu diliputi rasa bersalah atas tindakannya. Menurutnya tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkapnya dan membuktikan bahwa ialah pelaku penusukan tersebut.

Selain itu, polisi dan pihak keamanan stasiun juga telah mengidentifikasi rekaman kejadian itu berlangsung. Koizumi akhirnya ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan.

Tentunya insiden tersebut menggarisbawahi bahwa kita harus semakin berhati-hati dan peka dengan lingkungan sekitar.

Tindakan pria yang ditsuk oleh Koizumi juga bukanlah hal yang bisa dibenarkan secara moral. Oleh karena itu, semua tidakan perlu dipertimbangkan bersamaan dengan konsekuensinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya