Liputan6.com, Jakarta Ostiano, nama si bayi, lahir dalam kondisi sehat. Dia bahkan tak pernah didiagnosis punya kelainan kulit.
Hingga suatu hari, Christa Leander Valdez, ibu Ostiano, melihat ada kejanggalan pada anaknya. Ada ruam merah di jari kaki anaknya.
Advertisement
Baca Juga
Parahnya lagi bukan hanya ruam, kulit kaki bayi malang itu bahkan melepuh dan menghitam. Khawatir jempol kaki anaknya diamputasi karena kondisinya seperti membusuk, Valdez langsung membawanya ke rumah sakit.
Valdez bahkan membawa anaknya ke lima dokter berbeda di tiga kota. Semuanya mendiagnosis sama, bahwa Ostinao menderita penyakit kulit.
"Ostiano menderita Herptic Whitlow atau herpes tipe 1," kata Valdez seperti dikutip laman Viral4Real.
Namun sayangnya, para dokter itu tak bisa menjelaskan bagaimana anaknya bisa terkena herpes.
Para dokter yang memeriksa Ostinao justru bertanya pada Valdez, hal apa yang membuat jempol bayi itu menghitam dan koreng.
Pertanyaan itu bukan tanpa alasan ditujukan pada Valdez. Dokter menjelaskan, pasien yang mengalami herpes tipe 1 umumnya mengalami luka di bagian tangan dan mulut.
Sementara dalam pemeriksaan mereka, Ostiano tak memiliki luka di kedua bagian tubuh itu.
Â
Herpes pada bayi
Akhirnya, Valdez pindah dari ke dokter lain di rumah sakit khusus anak-anak. Setibanya di rumah sakit itu, dokter yang memeriksa anaknya mendiagnosis dengan hasil serupa.
Namun, dokter di rumah sakit terakhir ini bisa menjelaskan padanya. Dokter menduga ada yang membawa virus herpes dan menularkan pada anaknya.
"Dokter mengatakan pada saya ada yang telah mencium anak saya. Virus herpes itu kemudian berpindah dari mulut (penderita herpes) ke kaki anak saya, sehingga muncul luka di jari kakinya," jelas Valdez.
Untungnya, luka di jempol Ostiano perlahan sembuh dalam waktu tiga minggu. Meski demikian yang harus diketahui bahwa herpes oral berakibat fatal pada bayi yang baru lahir.
Virus HSV-1 memunculkan gejala seperti demam tinggi, kejang, kerusakan hati. Tak hanya itu, parahnya lagi dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi.
Sumber: feed.merdeka.com
Advertisement