Liputan6.com, Jakarta Dunia perkuliahan tidak selalu dipenuhi dengan materi belajar di kelas dan mengerjakan tugas. Sering kali, para mahasiswa berinisiatif mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menambah warna dan istirahat sejenak dari kehidupan akademis. Selain menyenangkan, acara ini juga menjadi wadah para mahasiswa untuk melatih soft skill mereka.
Baca Juga
Advertisement
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) mengadakan Pekan Komunikasi UI sebagai salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa, di bawah Departemen Keilmuan. Pekan Komunikasi adalah ajang yang mempertemukan mahasiswa-mahasiswa terbaik se-Indonesia untuk memecahkan masalah terkait komunikasi lewat lima mata acara yang merupakan aplikasi dari lima peminatan yang ada di Ilmu Komunikasi UI.
Lima Kegiatan Pekan Komunikasi UI
Lima mata acara tersebut adalah PR Vaganza untuk bidang kehumasan, Media Matters di bidang kajian media, Adwar di bidang periklanan, Creabo di bidang industri kreatif penyiaran, dan Journalight di bidang jurnalisme.
Tidak hanya lomba, acara ini juga memfasilitasi peserta untuk belajar dan berdiskusi langsung dengan pakar yang berpengalaman lewat kegiatan seminar dan loka karya. Peserta diajak berkunjung ke perusahaan-perusahaan terkait ranah mata acara yang diikuti agar dapat melihat langsung cara kerja para profesional di bidang komunikasi. Seperti peserta Adwar yang diberi kesempatan untuk berkunjung ke Hakuhodo, pemenang penghargaan Citra Pariwara 2017 kategori Ad Agency of The Year.
Advertisement
Mengusung Tema “Trick or Truth: Welcome to The Post-Truth Era!”
Di tahun ke-11 ini, Pekan Komunikasi UI yang diadakan pada tanggal 16 hingga 20 April 2018 di Universitas Indonesia, Depok dengan mengangkat tema “Trick or Truth: Welcome to The Post-Truth Era!”. Era post-truth merupakan penggambaran keadaan masyarakat yang cenderung mengedepankan emosi serta kepercayaan pribadi dalam mengonsumsi konten media, sehingga mengabaikan fakta-fakta yang ada.
Irlandi Paradisza selaku wakil ketua pelaksana berpendapat bahwa tema ini memiliki urgensi tinggi untuk diangkat karena dampaknya sangat nyata di kehidupan sehari-hari. “Seperti fenomena kemenangan Donald Trump pada Pemilu Amerika Serikat tahun 2016 kemarin. Kemampuan Trump menyentuh emosi para pemilihnya lewat slogan ‘Make America Great Again’ terbukti efektif, meskipun, banyak pula yang mempertanyakan kelayakan Trump sebagai presiden,” terang Irlandi.
Harapan Wakil Ketua Acara
Irlandi juga berharap, kontribusi pikiran yang disalurkan mahasiswa lewat acara ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan era post-truth dan mengubah perilaku konsumsi medianya menjadi lebih bijak.
Penulis:
Aqila Mazi
Universitas Indonesia
Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.
Advertisement