Ilmuwan: Mandi Air Hangat Ternyata Membakar Kalori seperti Berlari

Mandi air hangat ternyata sama efektifnya terhadap kesehatan Anda dengan olahraga.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 17 Mei 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2018, 15:00 WIB
Ilmuwan: Mandi Air Hangat Ternyata Membakar Kalori Seperti Berlari
Manfaat Mandi Air Hangat untuk Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang bukan penggemar olahraga, mungkin akan senang saat mengetahui hal berikut ini. Penelitian terbaru mengklaim, mandi air hangat sama efektifnya terhadap kesehatan Anda dengan olahraga.

Menurut Dr. Steve Faulkner, seorang peneliti di Loughborough University, manfaat mandi air hangat mirip dengan olahraga, termasuk membantu pencegahan diabetes tipe II. Seperti yang dijelaskan, meski mandi air hangat biasanya dikaitkan dengan relaksasi, penelitian terbaru mulai menemukan bagaimana "pemanasan pasif" dapat meningkatkan kesehatan.

Dr. Faulkner dan rekan-rekannya telah mempelajari pengaruh mandi air panas pada gula darah dan jumlah kalori yang terbakar. Penelitian ini melibatkan 14 peserta dengan masing-masing berendam selama satu jam dalam bak mandi dengan suhu air 104 derajat Fahrenheit, serta bersepeda selama satu jam.

Kedua kegiatan tersebut dirancang untuk meningkatkan suhu inti tubuh sebesar 1 derajat sehingga tim dapat mengukur jumlah kalori yang dibakar di tiap sesi. Bersepeda secara alami membakar kalori lebih banyak, tapi berendam dengan air yang suhunya ditentukan juga dapat membakar kalori yang sama dengan 30 menit berjalan kaki.

"Respons gula darah secara keseluruhan untuk kedua kondisi itu serupa. Tapi puncak gula darah setelah makan peserta yang mandi air hangat, 10 persen lebih rendah ketimbang yang berolahraga," ungkap Dr. Faulkner seperti dilansir dari Besthealthyguide.com.

 

Selanjutnya

Mandi Malam Hari, Harus Pakai Air Hangat atau Dingin?
Mandi Malam Hari, Harus Pakai Air Hangat atau Dingin?

Ia juga menambahkan bahwa sifat anti-inflamasi olahraga sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh dan memerangi penyakit.

"Ini menunjukkan bahwa pemanasan pasif yang berulang dapat berkontribusi mengurangi peradangan kronis, yang sering muncul dengan penyakit jangka panjang, seperti diabetes tipe II."

Studi ini juga menunjukkan bahwa mandi air panas, sauna, dan bentuk lain pemanasan pasif mampu mengurangi peradangan. Penemuan ini telah didukung oleh ilmu pengetahuan dalam penelitian yang lebih besar.

Namun yang patut diingat, tidak semua kalori diciptakan sama. Misalnya 200 kalori bayam tentu lebih baik ketimbang 200 kalori permen. Dengan kata lain, tentunya olahraga memiliki manfaat jauh melebihi angka kalori yang telah ditentukan dalam penelitian tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya