BAB di Pesawat Terbang, ke Mana Lari Kotorannya?

Ada yang bilang, kotoran tersebut akan dijatuhkan dari pesawat begitu saja. Namun, benarkah?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 22 Jul 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2018, 15:00 WIB
Ilustrasi toilet di pesawat (iStock)
Ilustrasi toilet di pesawat (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua orang merasa nyaman saat harus buang air besar (BAB) di pesawat terbang. Ruangan yang sempit dan minimnya air membuat kita agak malas jika harus BAB di pesawat terbang. Namun demikian, pernahkah Anda bertanya-tanya ke mana larinya kotoran setelah BAB di pesawat terbang.

Ada yang bilang, kotoran tersebut akan dijatuhkan dari pesawat begitu saja. Namun, benarkah?

Tak seperti toilet biasa, pesawat tak mengandalkan tangki air untuk menyiram kotoran setelah penumpang buang hajat. Selain karena tidak praktis, cara tersebut hanya akan membuat biaya bertambah karena harus mengangkut ratusan galon air. Belum lagi dikhawatirkan air yang menggenang di dalam toilet akan tumpah dengan kondisi pesawat yang terguncang-guncang.

 

Selanjutnya

Kabin Pesawat
Ilustrasi kabin pesawat. (iStockphoto)

Melansir dari Mentalfloss.com, awalnya pesawat menggunakan sistem pompa elektronik yang menggerakkan limbang bersama cairan penghilang bau yang dinamakan Anotec. Meski berhasil, membawa Anotec tak praktis dengan alasan yang sama bila pesawat harus mengangkut air.

Karena itulah sejak tahun 1980-an, pesawat terbang menggunakan vakum pneumatik untuk menyedot cairan dan zat padat ke bawah. Saat penumpang menekan tombol 'siram,' katup di bawah kloset terbuka agar vakum bisa menyedot isinya. Limbah kemudian bergerak dengan cepat menuju tangki penyimpanan dekat bagian belakang pesawat.

Saat pesawat mendarat, tangki penyimpanan akan dikuras dan dibersihkan dengan desinfektan. Jadi, tidak benar bahwa limbah yang kita buang akan sembarangan di buang ke udara.

Penulis: Sugiono

Sumber: Dream.co.id

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya