Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi dan penulis lagu Amerika Taylor Swift, secara resmi kehilangan statusnya sebagai miliarder wanita termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri. Gelar tersebut sekarang secara resmi dipegang oleh Lucy Guo, seorang pengusaha teknologi berusia 30 tahun.
dikutip dari indiatimes, Kamis (24/4/2025), Lucy Guo mendirikan Scale AI pada usia 21 tahun, dan kini, perusahaan tersebut bernilai USD 25 miliar, peningkatan luar biasa sebesar 80% dari valuasinya sebesar USD 13,8 miliar setahun yang lalu.
Advertisement
Baca Juga
Sosok Lucy Guo yang Kalahkan Taylor Swift Jadi Miliarder Perempuan Termuda di Dunia, Hartanya Capai Rp21 Triliun
Pendiri Perusahaan AI Ini Kalahkan Taylor Swift Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia
Meghan Markle Dikawal 4 Mobil Saat Pergi Nonton Pertunjukan Teater Broadway, Dinilai Lebay Dibandingkan Taylor Swift
Lucy Guo, seorang lulusan perguruan tinggi ilmu komputer, mendirikan perusahaan kecerdasan buatan Scale AI pada 2016. Saat itu usianya baru 21 tahun. Ia mendirikan perusahaan bersama Alexandr Wang, yang saat itu berusia 19 tahun.
Advertisement
Wang menjadi CEO dan Lucy Guo menjalankan tim operasi dan desain produk di perusahaan rintisan San Francisco tersebut. Kedua pendiri tersebut sama-sama masuk dalam daftar Under 30 Forbes pada 2018.
Pada tahun yang sama, keduanya tidak sependapat tentang bagaimana perusahaan tersebut dijalankan, dan Wang dilaporkan memecat Guo.
"Kami memiliki perbedaan pendapat tetapi saya bangga dengan apa yang telah dicapai Scale AI," kata Guo dalam sebuah pernyataan.
Nilai Kekayaan Lucy Guo
Setelah meninggalkan Scale AI, Lucy Guo dengan cerdik mempertahankan sebagian besar saham di perusahaan tersebut sambil membangun perusahaan rintisan berikutnya. Guo masih memiliki sekitar kurang dari 5% saham Scale AI yang bernilai hampir USD 1,2 miliar.
Menurut perkiraan Forbes, jika aset-asetnya yang lain ditambahkan, termasuk kepemilikannya di perusahaan rintisan keduanya, Passes, maka kekayaannya mencapai USD 1,25 miliar.
"Saya tidak terlalu memikirkannya, ini agak liar. Sayang sekali itu semua hanya di atas kertas," kata Guo melalui teks sebagai tanggapan atas status miliarder barunya.
Peningkatan nilai Scale juga mengangkat kekayaan miliarder termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri, CEO Alexandr Wang, menjadi sekitar USD 3,6 miliar, naik dari USD 2 miliar. Juru bicara Scale AI menolak berkomentar mengenai hal ini.
Guo adalah satu dari hanya enam miliarder wanita merintis usahanya sendiri di planet ini yang berusia di bawah 40 tahun. Dia juga satu-satunya yang memperoleh sebagian besar kekayaannya dari perusahaan yang ditinggalkannya bertahun-tahun lalu.
Â
Hanya Ada 406 Perempuan dalam Daftar 3.028 Miliarder Dunia versi Forbes
Forbes telah merilis daftar terbaru miliarder dunia. Mereka yang memiliki kekayaan bersih USD 1 miliar atau lebih pada tanggal 7 Maret 2025 masuk dalam daftar ini.
tercatat ada 3.028 orang di seluruh dunia yang masuk dalam daftar orang terkaya dunia ini. Angka ini 247 lebih banyak dibanding dengan tahun lalu dan merupakan rekor dengan tembus angka 3.000 orang.
Orang paling kaya dari mereka yang terkaya adalah Elon Musk, yang hartanya diperkirakan mencapai USD 342 miliar. Elon Musk telah menambahkan USD 147 miliar ke kekayaannya selama setahun terakhir.
Kenaikan harta ini berkat tahun yang luar biasa untuk perusahaan roketnya SpaceX dan perusahaan AI-nya xAI, yang ia gabungkan dengan raksasa media sosialnya X minggu lalu.
Pendatang baru terkaya adalah Marilyn Simons yang memiliki harta USD 31 miliar. Ia adalah janda legenda dana lindung nilai Jim Simons, yang meninggal pada Mei 2024.
Simons adalah satu dari 406 wanita di antara miliarder dunia, hanya 13,4% dari daftar, naik tipis dari 13,3% tahun lalu. Hampir tiga perempat mewarisi kekayaan mereka.
Itu termasuk wanita terkaya di dunia, pewaris Walmart Alice Walton dengan harta USD 101 miliar, yang telah menyalip pewaris L'Oreal Prancis Francoise Bettencourt Meyers yang memiliki kekayaan USD 81,6 miliar untuk posisi teratas di antara wanita.
Forbes menemukan hanya 113 wanita mandiri di seluruh dunia, yang terkaya di antaranya adalah taipan pelayaran Swiss Rafaela Aponte-Diamant dengan harta USD 37,7 miliar yang perusahaannya bekerja sama dengan BlackRock tahun ini dalam rencana untuk membeli 43 pelabuhan, termasuk dua di Panama.
Advertisement
Daftar Orang Terkaya di Dunia 2025 Versi Forbes, Banyak Pendatang Baru
Forbes telah merilis daftar terbaru miliarder dunia. Di 2025 ini, jumlah miliarder yang masuk dalam daftar Forbes mencapai rekor terbanyak yaitu 3.028 orang di seluruh dunia. Angka ini 247 lebih banyak dibanding dengan tahun lalu.
Daftar Miliarder Dunia ini adalah peringkat setiap orang di planet Bumi yang menurut perkiraan Forbes setiap orang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 1 miliar atau lebih pada tanggal 7 Maret 2025.
Dikutip dari Forbes, Kamis (3/4/2025), Orang terkaya dari semuanya adalah Elon Musk, yang kekayaannya diperkirakan mencapai USD 342 miliar. Meskipun menghabiskan lebih banyak waktunya untuk memimpin DOGE, lembaga yang dibentuk donald Trump untuk pemotongan biaya pemerintahan, Elon Musk telah menambahkan USD 147 miliar ke kekayaannya selama setahun terakhir.
Kenaikan harta ini berkat tahun yang luar biasa untuk perusahaan roketnya SpaceX dan perusahaan AI-nya xAI, yang ia gabungkan dengan raksasa media sosialnya X minggu lalu.
Bahkan Tesla, meskipun ada protes baru-baru ini dan aksi jual pasar saham, masih diperdagangkan lebih tinggi dari tahun lalu.
Itu memungkinkan Musk untuk merebut kembali gelar orang terkaya di dunia dari Arnault, dan telah memberinya jarak harta USD 126 miliar atas orang terkaya berikutnya yaitu Mark Zuckerberg yang merupakan pendiri Meta.
kekayaan Mark Zuckerberg diperkirakan mencapai USD 216 miliar, yang menempati peringkat nomor 2 untuk pertama kalinya.
Jeff Bezos dari Amazon diperkriakan memiliki harta USD 215 miliar, menempati peringkat nomor 3 orang terkaya dunia dan Larry Ellison dari Oracle dengan kekayaan USD 192 miliar menempati peringkat keempat.
Arnault dengan jumlah harta USD 178 miliar, turun ke peringkat kelima, peringkat terendahnya sejak 2017, di tengah kemerosotan saham konglomerat mewahnya LVMH.
Forbes menggunakan harga saham dan nilai tukar dari 7 Maret 2025 untuk pemeringkatan tahun ini.
