Patut Dicoba, Minyak Kelapa Ampuh Turunkan Kalori dalam Nasi

Minyak kelapa ampuh menurunkan kadar kalori dalam nasi yang menjadi makanan pokok orang Indonesia.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 24 Okt 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi nasi yang dihangatkan. Foto: InfoBarrel
Ilustrasi nasi yang dihangatkan. Foto: InfoBarrel

Liputan6.com, Jakarta Kalimat "belum benar-benar makan kalau belum makan nasi" seringkali terngiang di telinga masyarakat Indonesia. Nasi merupakan makanan pokok yang menjadi sumber tenaga dan energi yang mengenyangkan perut.

Keberadaan nasi pun tidak langka di Indonesia karena hampir seluruh restoran, khususnya di Jakarta, pasti punya menu nasi di dalamnya.

Para ilmuwan, bagaimana pun, sedang mengembangkan cara untuk mengurangi kadar kalori yang terkandung dalam nasi karena hidangan ini memang bukanlah pilihan makanan yang paling sehat karena orang Indonesia cenderung mengonsumsi nasi setiap hari.

Dengan demikian, guna menempuh cara untuk menurunkan risiko penyakit di Indonesia, para ilmuwan melakukan cara seperti berikut ini untuk mengurangi kadar kalori dalam kandungan beras.

Kandungan beras

Beras
Ilustrasi beras (iStockphoto)

Secangkir beras normal mengandung sekitar 240 kalori. Namun, jika Anda menambahkan satu sendok teh minyak kelapa ke air rendaman beras sebelum memasaknya dan mendinginkannya selama 12 jam setelah memasak, Anda dapat memotong kalori yang ada dalam kandungan nasi tersebut.

Pati yang terkandung dalam nasi, dikenal juga sebagai pati resisten, dapat dicerna oleh tubuh. Pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih dan tidak berbau, merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa.

Kandungan pati dalam nasi cenderung banyak, sehingga kandungan gula dalam nasi pun juga banyak. Berdasarkan inilah, para peneliti beralasan bahwa jika mereka dapat mengubah pati yang dapat dicerna oleh tubuh menjadi pati resisten, maka itu dapat menurunkan jumlah kalori yang dapat digunakan dari beras.

Tidak seperti jenis pati yang dapat dicerna, pati resisten tidak terurai di usus kecil di mana karbohidrat biasanya dimetabolisme menjadi glukosa dan gula sederhana lainnya dan diserap ke dalam aliran darah.

Penambahan minyak kelapa

Minyak Kelapa
Ilustrasi Foto Minyak Kelapa

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada 2015 lalu di Pertemuan Nasional ke-249 dan Pameran American Chemical Society (ACS), menggunakan 38 jenis beras yang berbeda dari Sri Lanka.

Penelitian tersebut menghasilkan bahwa dengan menambahkan minyak kelapa ke air yang akan digunakan untuk memasak beras, didihkan air tersebut dan masak nasi selama 40 menit dan kemudian dinginkan selama 12 jam beras yang sudah dicuci, menghasilkan 10 kali lebih beras tahan pati jika dibandingkan dengan beras biasa.

 

Mengurangi obesitas

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Karena obesitas adalah masalah kesehatan yang terus berkembang, terutama di banyak negara berkembang, para peneliti ingin mencari solusi berbasis makanan.

Mereka menemukan bahwa peningkatan konsentrasi pati tahan padi (RS) adalah cara baru yang pas untuk masalah ini.

Setelah tubuh Anda mengubah karbohidrat menjadi glukosa, sisa bahan bakar apa pun akan diubah menjadi karbohidrat polisakarida yang disebut glikogen.

Bagian hati dan otot pada tubuh akan menyimpan glikogen untuk energi dan dengan cepat mengubahnya kembali menjadi glukosa sesuai dengan kebutuhan.

Masalahnya adalah apabila tubuh kita kelebihan glukosa yang tidak diubah menjadi lemak, hal tersebut dapat menyebabkan berat badan berlebih atau yang biasa disebut dengan obesitas.

Namun, ketika minyak kelapa memasuki butiran pati selama memasak, akan mengubah kandungannya sehingga menjadi resisten terhadap aksi enzim pencernaan.

Ini mengartikan bahwa semakin sedikit kalori yang akhirnya diserap ke dalam tubuh saat mengonsumsi nasi yang dimasak bersamaan dengan minyak kelapa.

 

Penulis: 

Immanuela Harlita Josephine

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya