Tersubur di Dunia, Wanita Ini Sudah Melahirkan 44 Anak di Usia 40 Tahun

Kesuburan ekstrem yang dialami wanita ini konon karena faktor genetika.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2018, 19:03 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 19:03 WIB
Mariam Nabatanzi (foto: InUth/brilio)
Mariam Nabatanzi (foto: InUth/brilio)

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki anak tentu menjadi hal yang diinginkan banyak orang. Tak hanya sebagai anugerah, memiliki anak tentu membuat keluarga menjadi lebih harmonis dan berwarna. Nah, idealnya berapa sih jumlah anak yang kalian inginkan?

Sekarang ini normalnya sebuah keluarga memiliki anak tak lebih dari 10 ya. Namun, tampaknya jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita asal Uganda ini bisa membuat kalian tercengang. Bagaimana tidak, wanita bernama Mariam Nabatanzi telah melahirkan 44 anak di umurnya yang berusia 40 tahun.

Nabatanzi telah melahirkan enam kali anak kembar, empat kali kembar tiga, dan tiga kali kembar empat. Dari jumlah  44 anak yang dilahirkan, 38 di antaranya masih hidup hingga sekarang. Kisahnya diawali pada tahun 1994, ketika dirinya berusia 12 tahun dan menikah dengan seorang pria 28 tahun lebih tua darinya.

Setahun setelahnya Nabatanzi melahirkan sepasang anak kembar. Dua tahun kemudian, dirinya melahirkan bayi  kembar tiga. Hal ini kembali berlanjut dua tahun setelahnya. Namun, saat itu Nabatanzi melahirkan bayi kembar empat. Hal ini terus berlanjut, hingga pada kehamilan keenam Nabatanzi telah memiliki 18 orang anak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

“Potong rahim”

Mariam Nabatanzi (foto: InUth/brilio)
Mariam Nabatanzi (foto: InUth/brilio)

Nabatanzi akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi kepada dokter dan ingin menjalani program KB. Namun, dokter mengatakan bahwa dirinya sangat subur dan melakukan program kontrasepsi justru bisa mengancam jiwanya. Pada usia 23 tahun, Nabatanzi sudah melahirkan 25 anak.

Seorang dokter kandungan, Dokter Charles Kggudu dari Rumah Sakit Mulagi Kampala yakin bahwa kesuburan ekstrem yang dialami Nabatanzi dikarenakan faktor genetika.

Nabatanzi dikatakan mengalami hiper-ovulasi (melepaskan beberapa telur dalam satu siklus), sehingga meningkatkan peluang untuk melahirkan banyak anak kembar. Pada akhirnya Nabatanzi bisa menghentikan kehamilannya dengan melakukan operasi untuk "memotong rahimnya" pada tahun 2016.

Reporter:

mgg/renno hadi

Sumber: Brilio.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya