Liputan6.com, Jakarta - Duka mendalam dirasakan para keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Lion Air dengan tipe Boeing 737 Max 8 ini jatuh di perairan Karawang usai dinyatakan hilang kontak Senin (29/10/2018) pagi.
Baca Juga
Advertisement
Seorang pramugari bernama Mery Yulianda menjadi salah satu flight attendant pada pesawat Lion Air yang mengangkut 188 penumpang tersebut. Melalui akun Instagram, kekasih Mery, Muhammad Husni Fadhil mengunggah percakapan terakhir mereka.
“Sayang pagi tadi kita masih tlfnan dan vc, ak temenin kamu di perjalanan ke bandara, ak yakin kamu pasti kembali sayang, Allah melindungi kamu sayang,” tulis Fadhil pada keterangan foto chat terakhir dengan Merry yang diunggahnya.
Pada pesan singkat terakhirnya dengan Merry, terlihat keduanya masih saling berkomunikasi sebelum Merry menjalankan tugas sebagai awak kabin pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut. Namun sejak pukul 05.04 WIB hingga menjelang pukul 09.00, pesan Fadhil tak kunjung mendapat jawaban dari sang kekasih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berencana menikah tahun depan
Hingga kini Fadhil masih berharap bahwa sang kekasih akan selamat. Fadhil juga kerap mengunggah fotonya bersama Mery dan memohon doa untuk keselamatannya. Terlebih lagi keduanya akan merencanakan pernikahan di tahun 2019 mendatang.
"Kamu hrus kembali bulan april 2019 kita akan lamaran sayang kamu kembali ya sayang, gk ada seorang pun yg bisa menggantikan kmu sayang. bagai mana keadaan mu ak akan tetap trima kmu apaadanya," tulis Fadhil berharap sang kekasih akan kembali.
Hinga kini Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melakukan pencarian korban dan telah mendirikan Posko Taktis di Jakarta International Container (JICT) II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Posko ini didirikan guna mengevakuasi para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Pantauan di lokasi, enam kantung jenazah sudah tiba di posko dan langsung dibawa ke RS Polri, Kramat Jati.
Advertisement