Otak Manusia Ternyata Punya Siklus Kesedihan, Begini Penjelasan Para Ahli

Kesedihan juga mempunyai manfaat bagi tubuh.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 11 Feb 2019, 15:44 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2019, 15:44 WIB
Ilustrasi Sedih
Ilustrasi sedih (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Ketika dilanda kesedihan, tidak sedikit orang berusaha menahan diri untuk tidak menangis. Alasannya beragam, seperti takut dibilang cengeng atau tidak tangguh. Sesungguhnya, tak perlu malu meluapkan rasa sedih dengan menangis. 

Merasakan kesedihan adalah hal yang wajar yang bisa dialami oleh semua orang. Bahkan menurut beberapa ahli ternyata otak manusia punya siklus kesedihan, di mana pasti ada saatnya kamu akan merasa sedih.

Nah, berikut penjelasan tentang siklus kesedihan di otak manusia yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/2/2019).

Penelitian tentang aktivitas otak.

Kesehatan mental sedang ramai menjadi perhatian banyak ahli dan para ilmuwan. Tidak sedikit para ahli dan ilmuwan berlomba-lomba mencari tahu tentang seperti apa kesedihan di dalam otak. Sebuah penelitian terhadap 21 orang yang dilakukan oleh tim dari University of California, San Francisco menemukan bahwa perasaan sedih dikaitkan dengan komunikasi yang lebih besar antara area otak yang terlibat dalam emosi dan memori.

"Ada satu jaringan dalam otak yang berulang kali akan memberi tahu kita apakah mereka merasa bahagia atau sedih," kata Vikaas Sohal, seorang profesor psikiatri di UCSF seperti dikutip dari All Woman Talk.

Sebuah penelitian lain mengatakan bahwa kesedihan dan emosi memiliki siklus di setiap sisi otak. Ada juga bukti bahwa ini berhubungan dengan ingatan, hal ini dapat memainkan peran dalam perubahan emosi manusia.

Namun, Vikaas dan para peneliti lainnya ingin mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi di otak ketika perasaan seseorang berubah.

Penelitian Terhadap 21 Orang

Untuk menangkap perubahan senyawa di otak dalam setiap detik, tim ini mempelajari 21 orang yang berada di rumah sakit yang sedang menunggu untuk operasi otak.

Sebelum operasi, dokter memasukkan kabel kecil ke otak dan memonitor aktivitas listrik yang terjadi dalam otak hingga satu minggu. Para pasien juga setuju untuk menyimpan catatan tentang bagaimana suasana hati mereka.

Tim mencari tahu apakah suasana hati tertentu bertepatan dengan komunikasi dalam jaringan tertentu di otak. Para peneliti berpikir mereka mungkin menemukan jaringan yang serupa di beberapa orang.

Hasilnya adalah 13 dari 21 pasien berbagi jaringan yang sama. Menurut Vikaas, hasil ini masuk akal jika komunikasi antara area-area yang terlibat dalam memori dan emosi bisa dikaitkan dengan kesedihan.

Namun, studi ini tidak bisa memastikan hal tersebut. Studi ini juga tidak bisa menunjukkan apakah peningkatan komunikasi adalah hasil dari perubahan suasana hati atau malah menjadi penyebabnya.

Meski begitu, dalam temuan ini bisa disimpulkan bahwa otak memiliki siklus kesedihan walaupun belum ditemukan secara jelas kapan dan apa yang mempengaruhi siklus tersebut.

Manfaat Kesedihan Terhadap Otak: meningkatkan kemampuan memori dan keterampilan komunikasi.

Mungkin bagi sebagian besar orang kesedihan adalah hal yang merugikan dan hanya membuat seseorang sengsara. Tapi tanpa disadari kesedihan memiliki beberapa manfaat. Suatu studi menunjukan bahwa emosi negatif bisa memiliki efek positif karena hal ini merupakan bagian dari evolusi emosi manusia. Berikut manfaat kesedihan terhadap otak manusia :

1. Meningkatkan kemampuan memori

Pada dasarnya, kemampuan mengingat dapat dipengaruhi oleh informasi lainnya, sehingga kamu cenderung mengingat lebih sedikit. Namun hal tersebut dapat dikurangi ketika seseorang merasakan emosi negatif. Suatu percobaan dilakukan untuk menguji kekuatan memori pada saat sedang turun hujan, dibandingkan dengan pada saat hari cerah.

Ternyata, efek cuaca hujan yang dianggap memicu emosi negatif justru menyebabkan informasi yang diingat malah lebih mendetail, dan lebih sedikit terjadi kesalahan informasi.

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Saat sedang mengalami bad mood, seseorang cenderung lebih memperhatikan detail dan lebih perhatian terhadap hal yang dibicarakan seseorang. Emosi negatif tersebut juga mendorong seseorang untuk menggunakan opini yang persuasif dalam meyakinkan seseorang, serta lebih memudah memahami pernyataan yang ambigu.

Manfaat Kesedihan Terhadap Otak: meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan lebih fokus.

3. Memicu pengambilan keputusan yang lebih baik

Kekhawatiran akan kegagalan di masa lalu dapat memberi kamu pelajaran tentang apa yang harus dilakukan dan harus dihindari. Sehingga, jika digunakan dengan tepat, rasa cemas tersebut dapat digunakan sebagai bahan perencaaan dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

4. Meningkatkan fokus

Sebagai mekanisme adaptasi, perasaan bad mood juga meningkatkan kemampuan untuk fokus terhadap masalah atau situasi yang sedang dihadapi. Hal ini juga dapat mendorong otak menjadi lebih baik untuk berpikir kritis dalam mencari penyelesaian masalah.

Ini berbanding terbalik dengan perasaan senang, yang berperan sebagai sinyal yang menunjukkan situasi familiar atau aman, dan menyebabkan otak memproses informasi dengan detail dan fokus yang lebih sedikit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya