Peneliti Temukan Virus Corona dalam Sampel Air Mani Pasien, Apa Artinya?

Penelitian terbaru menemukan RNA virus Corona dalam sampel air mani pasien. Apa artinya?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 08 Mei 2020, 13:03 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 13:03 WIB
Mengatasi Spermatorrrhea (Air Mani Keluar Terus-Menerus)
Mengatasi Spermatorrrhea (Air Mani Keluar Terus-Menerus)

Liputan6.com, Jakarta Selalu ada temuan-temuan terbaru terkait virus Corona. Kepingan puzzle terbaru berasal dari sebuah penelitian kecil yang dilakukan di China, yang menemukan RNA (kode genetik virus) Corona Covid-19 dalam air mani pasien muda yang terinfeksi virus tersebut.

Melansir dari Sciencealert, penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open itu melibatkan 38 pasien yang menjalani perawatan untuk virus Corona dengan kondisi parah di Rumah Sakit Kota Shangqiu di provinsi Henan. Sebanyak 15 belas pasien memberrikan sampel semen selama fase akut penyakit mereka dan 23 orang lagi memberikannya setelah mereka pulih.

Pada empat dari 15 pasien dengan penyakit akut dan pada dua dari 23 pasien yang sembuh, ditemukan RNA virus Corona dalam sampel semen mereka. Temuan baru ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang melibatkan 12 pasien Corona.

 

Selanjutnya

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Namun, penyelidikan sebelumnya lebih berfokus pada pasien dengan penyakit ringan setelah mereka pulih. Sedangkan penelitian ini berfokus pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit parah dan semua sampel dalam penelitian terbaru ini diambil selama terinfeksi atau segera setelah pemulihan.

Faktanya, semua sampel air mani yang ditemukan memiliki viral load pada pasien yang pulih diambil pada hari kedua dan hari ketiga setelah pemulihan. Jadi perbedaan antara penelitian sebelumnya dan yang sekarang mungkin merupakan hasil dari perbedaan keparahan penyakit dan waktu pengambilan sampel.

 

Imunoprivileged

20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Testis, bersama dengan mata, plasenta, janin, dan sistem saraf pusat, dianggap sebagai "situs immunoprivileged" yang berarti mereka dilindungi dari peradangan parah yang terkait dengan respons imun. Ini mungkin adaptasi evolusioner yang melindungi struktur vital. Jadi ini adalah celah di mana virus dapat terlindungi dari respons imun inang.

Situs imunoprivileg mendapat perhatian sebagai tempat di mana virus dapat bertahan setelah pemulihan penyakit sealam wabah virus Ebola Afrika Barat 2013-16. Virus Ebola tetap dapat dideteksi dalam air mani beberapa orang yang selamat dari penyakit tersebut selama lebih dari 3 tahun dan penularan virus Ebola melalui hubungan seksual dapat terjadi beberapa bulan setelah pasien pulih.

 

Selanjutnya

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Belum jelas apa implikasi dari temuan terbaru tersebut. Kehadiran RNA virus dalam semen pasien tak selalu menunjukkan adanya virus menular. Jadi, penting untuk menunjukkan apakah virus infeksi juga dapat diisolasi dari air mani pasien dan penyintas virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya