Liputan6.com, Malaysia - Salah satu upaya efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Virus Corona atau Covid-19 yakni dengan penguncian atau lockdown. Salah satu negara yang memberlakukan kebijakan tersebut yakni Malaysia.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari World of Buzz, Senin (11/5/2020), Malaysia sudah memberlakukan kebijakan lockdown atau Movement Control Order selama dua bulan. Sejak 18 Maret 2020, area publik seperti mal dan pertokoan tutup untuk mematuhi kebijakan tersebut.
Ketidakatifan mal dan pertokoan selama dua bulan jelas merugikan karyawan dan pebisnis. Baru-baru ini, seorang warganet berbagi potret kondisi sebuah mal yang berlokasi di Sabah, setelah tutup dua bulan akibat lockdown.
Seluruh Barang-Barang Kulit Rusak
Akun Facebook bernama Nex Nezeium mengunggah beberapa foto yang menunjukkan produk seperti tas, sepatu, dompet dan ikat pinggang di mal tersebut penuh jamur.
Jamur sudah mulai tumbuh di seluruh barang-barang kulit yang dijual. Semua barang telah berubah warna, sehingga membuat sebagian barang dagangan benar-benar hancur.
Advertisement
Viral di Facebook
“Bisa membuka toko juga tidak ada gunanya. Semua barang rusak setelah ditinggalkan selama dua bulan,” keterangan dalam unggahan Nex Nezeium.
Sebagian besar barang-barang yang penuh jamur tersebut bahkan dibanderol mahal. Satu tas terlihat dengan label harga yang menunjukkan 679 RM atau setara dengan Rp 2,3 juta.
Hingga kini unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 44 ribu kali dan mendapat berbagai respons warganet. Saking banyaknya warganet yang menanggapi unggahan tersebut, foto-foto produk yang dipenuhi jamur akibat lockdown Corona pun menjadi perbincangan viral.