Curhatan Wanita di China Bertahan Hidup Saat Lockdown 40 Hari Tanpa Tertular Covid-19

Seorang wanita berbagi kisah melalui akun Facebook-nya, ketika dirinya bertahan hidup di Chingqing, China, selama 40 hari dan tidak tertular wabah Covid-19.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 21 Mar 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 12:20 WIB
Curhatan Wanita di China Bertahan Hidup Saat Lockdown 40 Hari Tanpa Tertular Covid-19
(Erycaz Lim/facebook.com)

Liputan6.com, China - Salah satu upaya efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Virus Corona atau Covid-19 yakni dengan penguncian atau lockdown.

Kota Wuhan, China menjadi salah satu negara yang pertama kali menerapkan kebijakan lockdown untuk warganya, karena wabah Covid-19 menyebar dengan sangat cepat hingga 81.000 warga China terinfeksi. 

Masa-masa sulit selama lockdown membuat seorang pengguna Facebook asal Malaysia, yang tinggal di Chongqing, China berbagi kisah ketika dirinya bertahan hidup selama lockdown 40 hari dan tidak tertular wabah Covid-19. 

Melansir dari World of Buzz, Sabtu (21/3/2020), pengguna bernama Erycaz Lim awalnya mengklarifikasi bahwa pemerintah China menyatakan bahwa hanya Hubei dan Wuhan yang dikunci. Pada kenyataannya, seluruh China lockdown Covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tidak Boleh Meninggalkan Rumah Tanpa Alasan

Curhatan Wanita di China Bertahan Hidup Saat Lockdown 40 Hari Tanpa Tertular Covid-19
(Erycaz Lim/facebook.com)

Di Chongqing, yang berjarak 800 + km dari Wuham, Erycaz tidak diizinkan meninggalkan kompleks tempat tinggalnya. Hanya seorang dari setiap rumah yang diizinkan meninggalkan rumah setiap 2-3 hari untuk mendapatkan kebutuhan penting seperti makanan dan obat-obatan.

Setiap kali kamu memasuki gedung, suhu tubuhmu akan diperiksa. Ada juga aturan bahwa “jangan berkeliaran tanpa tujuan,” jika kamu tertangkap oleh petugas patrol, maka kamu akan diminta pulang.

Dia menambahkan bahwa orang-orang yang tidak pergi ke kantor atau ke sekolah, benar-benar meminimalkan kemungkinan penyebaran virus. Itu menjadi satu-satunya cara untuk memutuskan rantai penyebaran wabah Covid-19.

 

 

 

Aturan Ketika Keluar Rumah

Ketika dia pergi untuk mendapatkan bahan makanan selama 1-2 hari, dia mengikuti langkah-langkah pencegahan. Menggunakan masker wajah, membawa pembersih tangan dan botol kecil yang berisi alkohol 75%. Jadi setiap kali dia memegang uang, barang atau naik transportasi umum, dia wajib menyeprotkan hand sanitizer.

Dia juga memastikan untuk tidak menyentuh wajahnya, terutama di sekitar mata, hidung dan mulut ketika berada di luar. Jika dia benar-benar perlu menggosok matanya, dia akan membersihkan tangannya dan menggunakan bagian dalam bajunya untuk menggosok area yang gatal.

Sesampainya di rumah, dia akan mencuci tangannya dengan sabun dan air, melepas masker, menaruhnya atau menggantungkannya untuk digunakan kembali dan mencuci tangannya lagi.

Lalu dia akan mengganti pakaiannya dan memasukkannya ke dalam mesin cuci dan mencucinya dengan air bersuhu 60 derajat Celcius. Setelah itu, dia segera mandi. Kemudian desinfeksi segala sesuatu, mulai dari bahan makanan, kunci mobil, pegangan pintu, kunci dan ponsel. 

Dia Minta Agar Masyarakat Meniru Apa yang Dilakukannya

Dia mengatakan agar seluruh masyarakat melakukan langkah-langkah yang telah dilakukannya dengan serius untuk mencegah penyebaran virus ini. Pencegahan bukanlah tanggung jawab satu orang, tapi itu adalah tanggung jawab semua orang dan siapa pun. 

Dia berharap wabah ini akan segera hilang ketika dia ingin pulang ke Malaysia, sehingga dia bisa mengunjungi keluarga dan teman-temannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya