Anda Lebih Mungkin Terinfeksi Virus Corona di Rumah, Ini Sebabnya

Ternyata persentase terinfeksi virus Corona di rumah lebih besar daripada di tempat lainnya. Ini sebabnya

oleh Sulung Lahitani diperbarui 17 Agu 2020, 14:08 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2020, 14:08 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 20 juta orang terinfeksi virus Corona secara global dan pandemi ini tampaknya belum akan berakhir. Untuk memotong rantai penularan virus, warga dianjurkan untuk memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

Sebagian besar orang memiliki untuk menghabiskan waktu di rumah agar terhindar dari penularan virus Corona. Tapi siapa sangka, rumah juga bukan tempat yang aman dari virus tersebut.

Menurut sebuah penelitian terbaru, rumah Anda justru menjadi tempat Anda kemungkinan besar tertular virus Corona. Itu merupakan hasil dari penelitian yang diterbitkan pada 13 Agustus di jurnal Annals of Internal Medicine yang berasal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Guangzhou, China.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dari penelitian di Guangzhou

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Para peneliti mengamati 3.410 kontak dekat di Guangzhou yang terkait dengan 391 kasus utama virus Corona. Dari 3.410 kontak dekat itu, sebanyak 127 terinfeksi virus dan diberi label kasus sekunder.

Untuk menentukan di mana kasus sekunder ini tertular Covid, para peneliti membagi situs penularan menjadi beberapa kategori, termasuk rumah tangga, transportasi umum, tempat perawatan kesehattan, dan tempat kerja/tempat hiburan. Dari 127 kasus sekunder, 105 terinfeksi di lingkungan rumah tangga. Itu berarti, risiko Anda tertular virus Corona di rumah sendiri adalah 10,3 persen.

 

Perbandingannya

Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Sebagai perbandingan, hanya 1 dari kasus sekunder yang dikaitkan dengan transportasi umum, sementara 7 kasus terinfeksi di tempat perawatan kesehatan, 11 di tempat hiburan atau tempat kerja, dan 3 di beberapa tempat. Hasilnya adalah kantor atau tempat hiburan adalah tempat dengan risiko penularan tertinggi kedua.

Tak jauh berbeda dengan sebuah penelitian di bulan Mei di Tiongkok, di mana peneliti mengamati 318 wabah di Tiongkok dengan tiga atau lebih kasus teridentifikasi. Mereka membagi wabah menjadi enam kategori: rumah, transportasi, makanan, hiburan, belanja, dan lainnnya.

Menurut penelitian mereka, rumah adalah sumber 254 dari 318 wabah yang berarti 80 persen. Menariknya, lokasi wabah paling umum kedua adalah transportasi umum dengan 108 kasus atau 34 persen.

 

Sebab mengapa rumah menjadi tempat penularan

[Fimela] ilustrasi masker
masker untuk menghindari virus corona | pexels.com/@cottonbro

Kurangnya tindakan pengamanan menjadi penjelasan mengapa infeksi virus Corona umum terjadi di rumah.

"Risiko infeksi sekunder melalui kontak di rumah masih tertinggi dibandingkan lainnnya karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Ini menyebabkan orang lebih sering dan lebih lama terkena kontak tanpa proteksi seperti masker dan lainnnya, ketimbang saat orang berada di luar rumah," tulis peneliti seperti dilansir dari Bestoflife.

Selama periode studi Januari hingga Maret di Guangzhou, China, masker wajib digunakan di tempat umum, tapi tidak di rumah. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah efektif untuk mengurangi penularan di rumah tangga.

 

Kenakan masker selama berada di rumah

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Studi lain mendukung gagasasn tersebut, termasuk laporan pada bulan Mei di luar China yang menemukan bahwa memakai masker di rumah 79 persen efektif dalam mengekang penularan virus Corona di antara anggota keluarga jika dilakukan sebelum gejala muncul.

Penelitian yang diterbitkan dalam BMJ Global Health, "mengonfirmasi risiko tertinggi penularan rumah tangga sebelum timbulnya gejala, tetapi [tindakan] pencegahan, seperti penggunaan masker, desinfeksi, dan jarak sosial di rumah tangga dapat mencegah penularan COVID-19 selama masa pandemi, "penulis menjelaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya