Studi Terbaru: Pakai Kacamata Dapat Mengurangi Risiko Tertular Covid-19

Memakai kacamata diklaim dapat mengurangi risiko penularan Covid-19

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Sep 2020, 13:01 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 13:01 WIB
ilustrasi kacamata berembun saat menggunakan masker di era new normal/pexels
ilustrasi kacamata berembun saat menggunakan masker di era new normal/pexels

Liputan6.com, Jakarta Dengan belum terdapatnya vaksin Covid yang cocok untuk manusia, tindakan pencegahan penyebaran virus tersebut sangat penting dilakukan. Itu bisa berupa memakai masker, memakai pelindung wajah, menjaga jarak sosial, mencuci tangan dengan benar, dan tinggal di rumah.

Menambah daftar tindakan pencegahan untuk menahan penyebaran Covid-19, sebuah penelitian kecil menemukan ada faktor lain yang dapat membantu menurunkan risiko tertular virus tersebut. Tindakan tersebut yakni mengenakan kacamata.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Studinya

kacamata-pexels
ilustrasi cara mencegah kacamata berembun saat menggunakan masker/pexels

Sebuah studi observasi yang dilakukan di China menunjukkan bahwa orang yang memakai kacamata dapat terlindungi dari Covid hingga tingkat tertentu. Perlu dicatat bahwa penelitian ini memiliki batasan tertentu karena merupakan penelitian observasional, dilakukan pada kelompok kecil.

Studi ini telah dipublikasikan di JAMA Ophthalmology. Untuk melakukan penelitian, penulis studi dari Rumah Sakit Suizhou Zengdu di Suizhou, China, mengamati 276 peserta di Hubei dan mencari hubungan antara memakai kacamata dan perlindungan terhadap Covid.

Para peserta ditanya berapa dari mereka yang memakai kacamata, berapa lama mereka memakainya, dan mengapa mereka memakainya. Penulis menemukan bahwa 30 peserta (11 persen) memakai kacamata tapi hanya 16 peserta (5,8 persen) dari mereka yang memakai kacamata selama lebih dari 8 jam sehari karena menderita rabun jauh (miopi).

Para peneliti membandingkan temuan ini dengan studi sebelumnya yang menemukan bahwa 31,5 persen orang di distrik Hubei menderita rabun jauh dan semuanya memakai kacamata.

 

Kesimpulan

Begini caranya mengurangi perfeksionis agar tak membebani diri sendiri
ilustrasi permepuan kacamata/Photo by Åaker on Unsplash

Peneliti menemukan bahwa meski yang memakai kacamata cukup banyak, namun hanya sedikit dari mereka yang tertular Covid. Ini golongan mereka yang menderita rabun jauh dan memakai kacamata lebih dari 8 jam sehari.

Para peneliti menyimpulkan bahwa memakai kacamata dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi. Mereka berhipotesis bahwa kacamata dapat bertindak sebagai penghalang yang mengurangi frekuensi orang menyentuh mata mereka dan selanjutnya mengurangi risiko tertular virus.

Namun, mengingat fakta bahwa ini adalah studi dengan skala yang sangat kecil, ukuran sampel sangat kecil, dan dilakukan di satu pusat, kesimpulannya mungkin tak terlalu signifikan. Lebih lanjut, data yang disebut untuk menghitung jumlah penderita miopi juga berasal dari penelitian sebelumnya, bukan dari populasi Hubei saat ini.

 

Haruskah pakai kacamata untuk mengurangi risiko tertular Covid?

ilustrasi wanita kacamata/credit @unsplash/adolfofelix
ilustrasi wanita kacamata/credit @unsplash/adolfofelix

Pelindung mata pada alat pelidung diri (APD) seperti yang digunakan tenaga medis dapat membantu mencegah paparan aerosol, namun kacamata biasa belum diketahui keampuhannya untuk mengurangi risiko penularan. Beberapa peneliti percaya perlu studi yang lebih rinci untuk memahami korelasi memakai kacamata dan peningkatan perlindungan terhadap Covid.

Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa mereka yang memakai kacamata sedikit tidak tergoda untuk menggosok mata atau menyentuh mata karena mata mereka terlindungi oleh kacamata. Namun, terlalu dini untuk menyarankan masyarakat umum agar memakai kacamata sebagai tindakan perlindungan.

Para ahli khawatir bahwa mereka yang tidak terbiasa memakai kacamata dapat meningkatkan risiko kontaminasi dengan terus menerus menyentuh, menyesuaikan atau memindahkan kacamata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya