Hari Peduli Sampah Nasional, Ini Tips Mengurangi Sampah Ala Nicholas Saputra

Sebagai publik figur yang peduli lingkungan, Duta Belajar Ruangguru Nicholas Saputra, berbagi tips untuk mengurangi sampah, mulai dari pencegahan hingga pengelolaannya

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 19 Feb 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 18:00 WIB
Eva Celia dan Nicholas Saputra, Publik Figur Peduli Lingkungan
Artis Nicholas Saputra yang peduli terhadap lingkungan hadir dalam konferensi pers GAYA – Future Fashion & Sustainable Lifestyle di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Nicholas dan Eva Celia ingin menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan melalui karya mereka. (Liputan6.com/Faizal Fanani

Liputan6.com, Jakarta - Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati 21 Februari mendatang. Namun, tahukah Anda bahwa HPSN dilatarbelakangi tragedi longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 2005 silam?

Kejadian ini menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia agar lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi jumlah sampah di bumi.

Belum lagi kondisi pandemi yang kita hadapi sekarang juga semakin berdampak terhadap isu sampah yang memerlukan perhatian kita. 

Sebagai publik figur yang peduli lingkungan, Duta Belajar Ruangguru Nicholas Saputra, berbagi tips untuk mengurangi sampah, mulai dari pencegahan hingga pengelolaannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tipsnya

Nicholas Saputra
Nicholas Saputra (dok: Ruang Guru)

Berikut ini beberapa tips mengurangi sampah ala Nicholas Saputra yang bisa Anda praktikkan di kehidupan sehari-hari.

 

1. Kurangi Konsumsi

Salah satu cara dalam mengurangi sampah adalah dengan meminimalkan konsumsi. Semakin besar tingkat konsumsi kita, maka sampah yang dihasilkan juga semakin besar, apa pun benda yang dikonsumsi.

Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi sesuatu, tanyakan dirimu apakah Anda dapat mengurangi konsumsi Anda hari ini? Apakah hal yang ingin Anda beli dan konsumsi berlebihan atau tidak? Jangan lupa, semakin sedikit Anda mengkonsumsi, maka sampah yang Anda hasilkan juga semakin sedikit.  

2. Bawa dan Gunakan Tas Belanja

Indonesia merupakan salah satu negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia. Kantong plastik umumnya kita dapatkan saat berbelanja.

Nah, mulailah praktikan membawa dan menggunakan tas belanja Anda sendiri. Bila ini dapat menjadi kebiasaan, maka jumlah sampah yang kamu hasilkan juga pasti akan berkurang. 

 

 

3. Bila Mendapatkan Kantong Plastik, Simpan dan Gunakan Lagi di Lain Waktu

Berhubung di masa pandemi ini kita selalu mengupayakan untuk tetap di rumah, mungkin saja Anda menerima banyak kantong plastik dari beberapa barang yang diantar ke rumah Anda.

Tidak apa kok, Anda bisa simpan kantong plastik tersebut dan memaksimalkan penggunaannya agar tidak hanya dipakai sekali saja. 

4. Pilih Penjual yang Menggunakan Kemasan dengan Bahan Biodegradable

Jika kita terpaksa mengkonsumsi atau membeli produk dengan kemasan sekali pakai, usahakan agar kita memilih produk dengan kemasan biodegradable, karena kemasan dengan bahan biodegradable dapat terurai dalam waktu 12-24 bulan dan dapat dihancurkan secara alami.

Misalnya, bila Anda mau memesan makanan, Anda bisa cek apakah restoran tempat Anda memesan makanan menggunakan kemasan dengan bahan biodegradable atau tidak. Catatlah penjual/restoran yang juga turut berkontribusi dalam melestarikan lingkungan. Mereka bisa menjadi penjual pilihanmu di lain waktu. 

 

5. Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik

Proses pemisahan sampah berdasarkan jenisnya merupakan tahap awal dari proses daur ulang. Kita dapat membantu tempat pengelolaan sampah dengan mulai memilah sampah di rumah.

Caranya mudah, Anda bisa memisahkan tempat sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah yang mudah terurai seperti buah dan sisa makanan dapat Anda masukkan ke dalam tempat sampah organik.

Sementara sampah lain yang sulit terurai seperti kaleng aluminium, kemasan plastik, kaca, dan logam dapat dimasukkan ke dalam tempat sampah anorganik. 

6. Mendaur Ulang Sampah

Setelah memisahkan kedua jenis sampah, tahap selanjutnya adalah mendaur ulang sampah organik. Contohnya seperti dedaunan kering yang dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos untuk tanaman di rumah.

Bila ada jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang secara mandiri, Anda dapat mengirim limbah tersebut ke penyedia jasa daur ulang pihak ketiga atau diberikan kepada para pemulung dan pengepul barang bekas di sekitar rumahmu. 

Bila Anda peduli lingkungan, maka tips tersebut dapat Anda lakukan untuk dirimu sendiri, terlepas dari apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekelilingmu.

Bijaklah dalam mengkonsumsi produk, hindari penggunaan plastik sekali pakai, dan daur ulang sampah yang ada. Jangan lupa untuk mendukung kebijakan yang berpihak pada pengelolaan sampah yang baik dan penggunaan bahan-bahan biodegradable. Yuk, mulai kurangi sampah, untuk bumi yang lebih sehat dan lestari!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya