8 Tradisi Unik di Berbagai Negara yang Tak Banyak Orang Ketahui

Berikut deretan tradisi unik dari berbagai negara yang belum banyak orang ketahui.

oleh Camelia diperbarui 20 Mar 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2021, 14:00 WIB
Jepang
Ilustrasi Liburan (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara tentu memiliki budaya dan tradisi yang berbeda-beda. Tradisi atau adat tersebut telah dilakukan oleh leluhur sejak zaman dulu secara turun temurun. Umumnya tradisi tersebut masih terus dilakukan meski di zaman modern seperti saat ini.

Dari seluruh tradisi yang ada di seluruh dunia ini memiliki keunikannya masing-masing. Keunikan itu membuat tradisi-tradisi tersebut menjadi ciri khas dari sebuah masyarakat adat di berbagai negara untuk bisa dikenali oleh masyarakat luar.

Tradisi unik yang dimiliki sebuah negara juga bisa menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Dikutip dari Brightside, berikut deretan tradisi unik dari berbagai negara yang belum banyak orang ketahui.

1.Api unggun Paskah di Jerman

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Ilustrasi api unggun (pixabay)
Ilustrasi api unggun (pixabay)

Malam sebelum Paskah, orang-orang di Jerman menyalakan api unggun besar di berbagai bagian negara. Kebiasaan ini sudah sangat lama dilakukan. Dengan tradisi itulah mereka menyambut musim semi dan mengusir roh jahat musim dingin. lDi beberapa bagian, masyarakat membakar roda kayu besar dan mendorongnya menuruni lereng untuk mendapatkan hasil panen yang baik.

 

Saksikan Video di Bawah Ini:


2. Menyeruput Makanan di Jepang

Mi Soba Jepang.
Ilustrasi Mi Soba Jepang.(Dok. IppikiOokmai/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Meskipun menyeruput dianggap ofensif untuk sebagian besar negara, namun di Jepang sama sekali tidak. Di Jepang justru Anda akan dianggap tidak sopan jika tidak menyeruput saat makan mie.


3. Memanggang Uang Dalam Makanan di Bolivia

6 Benda Ini Tidak Boleh Dibawa Pulang Saat Liburan di Beberapa Negara
Ilustrasi koin rupee India (Sumber: Pixabay)

Di Bolivia, orang merayakan akhir tahun dan menyambut tahun baru dengan memanggang koin di dalam kue. Diyakini bahwa siapa pun yang menemukan koin tersebut akan mendapatkan keberuntungan di tahun yang akan datang.


4. Melempar Gigi di Yunani

Liputan 6 default 3
Ilustrasi gigi (sumber: Pixabay)

Di Yunani, saat gigi anak-anak tanggal merekakan  membuangnya ke atap. Dengan membuang gigi yang copot, mereka berharap bahwa gigi dewasa mereka akan tumbuh dengan kuat dan sehat.


5. Lempar Tomat di Spanyol

Tomat
Ilustrasi Tomat Credit: pexels.com/pixabay

La Tomatina merupakan festival yang ditandai dengan cara melempar tomat ke orang lain. Festival ini dimulai pada tahun 1945 silam dan sekarang diadakan setiap tahun pada hari Rabu terakhir bulan Agustus.


6. Es Krim Musim Dingin di Mongolia

Ilustrasi Es Krim
Ilustrasi Es Krim (pixabay.com)

Sementara kebanyakan dari kita menikmati es krim pada hari-hari musim panas, tapi di Mongolia mereka lebih suka memakannya saat hari-hari terdingin di musim dingin. Ada pedagang kaki lima yang menjual es krim dari kotak kertas tanpa perlu lemari es karena suhunya bisa mencapai −22ºF.


7. Anak-Anak Memilih Takdir Sendiri di Korea Selatan

Korea Selatan/KIMDAEJEUNG Pixabay
Korea Selatan/KIMDAEJEUNG Pixabay

Orang Korea memberi arti khusus pada ulang tahun pertama bayi di sana karena itulah hari mereka akan memilih takdir mereka. Itu adalah ritual yang disebut "doljabi".

Di depan anak yang berulang tahun aka nada berbagai benda ditempatkan, seperti buku, uang, dan kuas. Bergantung pada apa yang dipilih bayi, ia akan meramalkan masa depannya. Misalnya, jika bayi memilih uang, mereka dipercaya akan menjadi kaya dan jika mereka mengambil buku, mereka dikatakan akan menjadi pintar.


8. Memotong Rambut Sekali Seumur Hidup di China

Ilustrasi Rambut Panjang
Ilustrasi Rambut Panjang (pixabay.com)

Huangluo Red Yao merupakan sebuah desa di China yang terkenal dengan wanita yang memiliki rambut terpanjang di dunia. Mereka biasanya membungkus rambut mereka dengan kerudung. Namun, selama festival, mereka membiarkan rambut tergerai, keramas, dan menyisirnya. Panjang rata-rata rambut mereka sekitar 3,3 kaki.

Para wanita Yao membiarkan rambut mereka tumbuh karena mereka percaya itu akan membuat mereka berumur panjang. Mereka memotongnya sekali seumur hidup mereka pada usia 18 tahun, yang melambangkan ritual peralihan dan menunjukkan bahwa gadis itu siap untuk menikah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya