Terkuak, 5 Alasan Mengapa Masyarakat Jepang Suka Menjomblo

Jumlah individu yang tetap menjomblo di Jepang meningkat setiap tahun.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 26 Okt 2021, 12:03 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 12:03 WIB
Ilustrasi Jepang
Ilustrasi Jepang (pixabay.com/sofi5t)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak individu menginginkan hidup bersama pasangan. Namun, ada pula yang memilih untuk menjomblo. Meski memilih hidup melajang masih tabu di sebagian besar dunia, namun tampaknya ini tak berlaku bagi masyarakat Jepang.

Jumlah individu yang tetap melajang di Jepang meningkat setiap tahun dan mereka merasa bahwa hidup sendiri membawa lebih banyak manfaat.

Nyatanya ada beberapa alasan mengapa masyarakat Jepang memilih menjalani kehidupan lajang. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya seperti melansir dari Bright Side, Selasa (26/10/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Kehidupan pernikahan menjadi beban bagi wanita Jepang

Ilustrasi Menikah
Ilustrasi menikah (dok. Pixabay.com/StockSnap)

Saat ini, semakin banyak wanita yang memiliki pekerjaan di Jepang. Meski tampak hebat, namun norma budaya mereka berkata tidak. 

Wanita yang telah berkeluarga harus memikul tanggung jawab pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga. Selain itu, mereka juga diminta untuk membantu kerabat yang sudah lanjut usia.

Karena standar ganda ini, wanita Jepang sama sekali tidak ingin menikah dan ingin tetap fokus pada kebebasan dan pekerjaan mereka.


2. Wanita Jepang ingin fokus pada karir mereka

karakter zodiak
ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Meskipun 70% hingga 75% wanita berusia 25-60 tahun ke atas memiliki pekerjaan, namun karier mereka terhenti karena pekerjaan rumah tangga dan merawat anak. 

Itu sebabnya, bagi wanita di Jepang, menikah berarti mendapatkan lebih banyak tanggung jawab di rumah yang harus mereka lakukan sendiri.

Karena ini, mereka akan memilih lebih sedikit waktu untuk melakukan apa yang mereka sukai, termasuk mengejar karier mereka.


3. Pria Jepang merasa tidak bisa menghidupi istri dan keluarga

Karir
Ilustrasi Keluarga Bahagia Credit: pexels.com/pixabay

Menurut pria Jepang, pengaturan hidup dan pekerjaan mereka tidak benar-benar menginspirasi mereka untuk menikah dan berkeluarga. Hal ini membuat banyak pria memutuskan untuk melajang.

Menurut norma sosial, laki-laki adalah orang yang harus mengurus istri dan keluarga secara finansial dan banyak dari mereka merasa tidak bisa melakukannya.


4. Pria di Jepang ingin menghabiskan uang hanya untuk diri sendiri

Ilustrasi Belanja Online
Ilustrasi Belanja Online (Foto: Pixabay.com)

Salah satu alasan mengapa pria di Jepang lebih memilih untuk tetap melajang adalah karena tidak ingin membagi uang mereka dengan orang lain. 

Mereka ingin membelanjakan hasil keringat mereka untuk diri sendiri, sebab mereka memiliki kebebasan untuk menggunakan uang mereka tanpa batas apa pun.


5. Kota-kota di Jepang membuat kehidupan lajang lebih mudah

Ilustrasi Jepang
Ilustrasi Jepang (pixabay.com/MasashiYakui)

Orang Jepang kurang tertarik untuk menjalin hubungan dan lebih menyukai kebebasan pribadi, terutama karena kota memberi mereka kehidupan lajang yang sangat mudah. 

Bahkan, ada restoran yang menyajikan solo diner dan hotel kapsul yang didesain untuk pria yang berpergian sendiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya