Berapa Lama Virus Omicron Dapat Bertahan di Permukaan dan Udara?

Berapa lama virus Omicron bertahan di permukaan dan udara?

oleh Camelia diperbarui 23 Feb 2022, 19:25 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 11:46 WIB
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari Anda tentu tahu bahwa risiko sebenarnya dari penularan COVID-19 ada di udara. Lantas apakah munculnya varian omicron mengubah hal itu?

Dilansir newsnationnow, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) penularan virus Covid-19 melalui pernapasan masih menjadi perhatian utama. 

Ada kemungkinan orang terinfeksi melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi, tetapi risikonya umumnya dianggap rendah,” kata badan tersebut.

Saya tidak punya alasan untuk berharap bahwa omicron akan bertindak berbeda (dari varian lain) dengan risiko penularan melalui permukaan,” kata Dr. Peter Chin-Hong, spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berapa Lama Virus Omicron Bertahan di Permukaan?

Ilustrasi varian COVID-19, omicron
Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Lantas berapa lama virus omicron bisa bertahan di permukaan? Jika permukaannya keropos, seperti kapas, misalnya, studi melaporkan ketidakmampuan untuk mendeteksi virus yang hidup dalam hitungan menit hingga jam.  

Sementara, jika permukaannya tidak berpori, seperti kaca, baja tahan karat atau plastik, penelitian masih dapat mendeteksi virus setelah berhari-hari atau berminggu-minggu.

Namun, di bawah kondisi lingkungan dalam ruangan penelitian telah menemukan pengurangan 99% pada virus corona menular dalam tiga hari atau 72 jam. Garis waktu itu sangat cepat ketika Anda memperhitungkan ventilasi, seperti jendela yang terbuka.

Solusi desinfektan juga telah terbukti bekerja melawan virus, tetapi para ahli tidak percaya bahwa pembersihan harus menjadi fokus utama. Risiko penularan fomite (sakit dari permukaan yang memiliki partikel virus di atasnya) sangat rendah, kata CDC, dan risiko penularan pernapasan (sakit karena menghirup partikel virus) cukup tinggi terutama di lingkungan dalam ruangan di mana orang tidak memakai masker.


Bisakah Virus Omicron Bertahan di Udara?

FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Namun bisakah virus omciron bertahan di udara bahkan setelah orang yang terinfeksi meninggalkan ruangan? Penelitian menunjukkan jawabannya adalah ya. Partikel dapat bertahan selama beberapa menit hingga berjam-jam, kata CDC. Itu semua tergantung pada aliran udara di dalam ruangan, suhu, kelembaban dan faktor lainnya.

Saya tidak gugup, ketika saya masuk ke sebuah ruangan, tentang siapa yang ada di ruangan sebelum saya,” kata Dr. Kirsten Bibbins-Domingo, ketua departemen epidemiologi dan biostatistik UCSF dalam sebuah wawancara dengan CapRadio. 

Tetapi saya merasa gugup setiap kali saya berada di dalam ruangan yang tidak berventilasi baik, bahkan tentang orang-orang yang berada di seberang ruangan, atau orang-orang yang mungkin jauh dari saya daripada yang biasanya saya pikirkan. Karena udara yang ada di sana tidak bersirkulasi dengan cara yang benar-benar dirancang untuk membuat saya tetap aman. Partikel virus itu seperti menggantung di udara.”


Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah

Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya