Liputan6.com, Jakarta Ternyata pengalaman tidak mengenakkan berurusan dengan Ditjen Bea Cukai juga pernah dialami sastrawan kenamaan Indonesia, Eka Kurniawan. Di akun Twitter resminya, sang penulis 'Cantik Itu Luka' itu mengaku pernah dikirimi bukunya sendiri yang diterjemahkan oleh penerbit luar.
Artikel tentang pengalaman tidak mengenakkan sastrawan Eka Kurniawan dengan Bea Cukai menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang petisi stop Willow Project.
Baca Juga
Sementara itu artikel ketiga terpopuler tentang makna dan fungsi ogoh-ogoh.
Advertisement
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Sastrawan Eka Kurniawan Juga Pernah Dipajaki Bea Cukai Buat Bukunya Sendiri
Buku yang dikirimkan itu sendri hanya 10 buah dengan komplimen 0 rupiah. Eka Kurniawan menolak membayar pajak untuk hal tersebut dan akhirnya buku itu sekarang beredar di market place dalam bahasa yang tidak banyak orang baca.
Warganet turut mengomentari cuitan Eka Kurniawan tersebut. Banyak yang menyayangkan hal tersebut terjadi pada Eka Kurniawan, sementara yang lain berharap Ditjen Bea Cukai mengkaji ulang peraturan tersebut.
2. Petisi Stop Willow Project Ramai Ditandatangani, Begini Dampaknya Bagi Perubahan Iklim
Pemerintah Joe Biden telah menyetujui pelaksanaan Willow Project pada Senin, 13 Maret 2023. The Willow Project merupakan usaha pengeboran minyak besar-besaran yang dilakukan selama puluhan tahun di North Slope Borough (lereng utara Alaska) tepatnya di National Petroleum Reserve Alaska, yang diajukan oleh perusahaan kilang minyak Amerika Conocophillips.
Nilai Willow Project mencapai 8 miliar dollar AS menurut ConocoPhillips. Proyek tersebut akan menghasilkan hingga 180.000 barel minyak per hari atau sekitar 1,5 persen dari total produksi minyak Amerika Serikat.
Selain berpotensi menjadi sumber minyak terbesar di Amerika selama beberapa dekade, anggota parlemen Alaska berpendapat bahwa The Willow Project akan menciptakan lapangan kerja yang besar-besaran dan meningkatkan produksi energi dalam negeri. Diketahui bahwa dampak dari perang Rusia dan Ukraina menyebabkan lonjakan drastis harga minyak bumi sehingga hal tersebut menjadi suatu alasan pendukung proyek ini dibuat.
Advertisement
3. Makna Serta Fungsi Ogoh-Ogoh dalam Peringatan Hari Raya Nyepi yang Tak Banyak Orang Tahu
Tahun ini peringatan Hari Raya Nyepi 2023 jatuh pada hari Rabu 22 Maret 2023. Tahun ini umat Hindu akan merayakan nyepi Tahun Baru Saka ke-1945. Nyepi sendiri merupakan hari raya bagi umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Seperti yang kita tahu Hari Raya Nyepi identik dengan hari yang penuh kesunyian.
Peringatan Hari Raya Nyepi sangat lekat dengan keberadaan ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah boneka raksasa yang merupakan manifestasi Bhutakala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhutakala adalah kekuatan Bhu atau alam semesta dan Kala (waktu) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan biasanya dalam wujud Rakshasa.
Selain wujud Rakshasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti naga, gajah, Widyadari, bahkan Dalam perkembangannya, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat.