Tanpa Disadari, Kebiasaan yang Kerap Kita Lakukan Sehari-hari Ini Bisa Sebabkan Demensia

Sebuah penelitian menemukan bahwa intensitas menonton TV berhubungan dengan peningkatan risiko demensia.

oleh Camelia diperbarui 13 Jul 2023, 08:04 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 08:04 WIB
Ilustrasi Menonton TV, Menonton Video
Ilustrasi Menonton TV, Menonton Video. Kredit: Mohamed Hassan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Menonton TV atau menggunakan ponsel merupakan kebiasaan yang tak bisa banyak orang hindari setiap harinya. Namun siapa sangka, aktivitas yang kelihatannya tak memiliki risiko ini nyatanya dapat berdampak buruk bagi kesehatan.  

Dilansir dari Mind Body Green, dalam studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti berusaha mengeksplorasi hubungan antara aktivitas yang tidak banyak bergerak dan demensia. Yakni, mereka mengamati aktivitas menonton TV dan penggunaan komputer serta ponsel dan korelasinya dengan timbulnya demensia.

Kabar buruknya? Intensitas menonton TV berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit demensia. Namun yang cukup menarik, peningkatan penggunaan komputer justru terlihat menurunkan tingkat demensia. Hubungan ini diamati terlepas dari tingkat aktivitas fisik.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan pada peserta biobank di Inggris, dengan para penulis menunjukkan bahwa kelompok yang diteliti tidak memiliki keragaman dalam hal ras dan etnis. Mereka juga mencatat bahwa penelitian ini mengandalkan perilaku yang dilaporkan sendiri, yang selalu dapat menghasilkan data yang tidak sempurna.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menonton TV dalam jumlah sedang berhubungan dengan risiko demensia. Namun, meskipun penelitian ini menemukan data yang menarik tentang tren keseluruhan penonton TV, penelitian ini tidak menyarankan jumlah episode TV yang aman untuk kesehatan kognitif.

Bagaimana cara menjaga agar waktu menonton TV Anda tetap terkendali

Ilustrasi menonton film
Ilustrasi menonton film. (Photo by afra32 on Pixabay)

Jika menonton TV adalah sesuatu yang Anda sukai, tidak perlu menghentikannya begitu saja. Namun, jika menyangkut waktu menonton TV, penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi adalah kunci untuk hidup tua kita yang lebih sehat. 

Pilihlah beberapa acara yang benar-benar Anda sukai, dan pertimbangkan untuk menukar waktu menonton yang tidak bermanfaat dengan sesuatu yang lebih menstimulasi mental. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat membantu Anda memaksimalkan waktu senggang untuk mendukung kesehatan otak:

Jangan lupa untuk berjalan-jalan sejenak

Berjalan-jalan dan mendengarkan podcast, tetapi kebiasaan waktu luang yang sehat ini tentu saja tidak membeda-bedakan jenis kelamin. Olahraga tidak dapat disangkal bagus untuk kesehatan Anda, dan membantu melindungi otak dari penurunan kognitif. Podcast edukasi juga dapat membuat roda mental Anda berputar saat Anda bergerak. 

 

 

Pilihlah buku yang Anda sukai untuk dibaca

Kumpulkan Sumber dan Bahan Bacaan
Ilustrasi Belajar Bahasa Asing Credit: pexels.com/pixabay

Sebagai hobi yang sudah ada sejak lama, membaca adalah cara yang luar biasa untuk tersesat dalam sebuah cerita, mempelajari hal-hal baru, dan melenturkan imajinasi Anda. Ditambah lagi, ada banyak manfaat kesehatan yang telah terbukti, termasuk meningkatkan daya ingat dan kesehatan otak seiring bertambahnya usia.

Pilih makanan yang bernutrisi untuk melindungi otak Anda

Selain menghabiskan waktu luang Anda dengan bijak, pertimbangkan untuk mempersenjatai otak Anda dengan makanan dan suplemen pelindung. Bahan-bahan seperti kanna, resveratrol, dan citicoline memiliki sifat pelindung saraf yang mengesankan.

 

Bermeditasi

Ilustrasi Meditasi
Ilustrasi meditasi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Jika Anda belum memulai latihan meditasi, ini mungkin pertanda Anda. Bahkan latihan harian yang singkat pun dapat memberikan keajaiban bagi otak dan kesehatan mental Anda secara keseluruhan. 

Istirahatlah yang cukup

TV terkadang menjadi pilihan utama ketika kita tidak bisa (atau tidak ingin) tidur. Tidur yang berkualitas dapat melindungi kita dari penurunan kognitif. Hal ini juga menjauhkan kita dari risiko penyakit demensia.

infografis gejala demensia
Gejala Demensia di Usia Senja
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya