Liputan6.com, Jakarta - Menonton televisi atau menggunakan ponsel sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang sulit dihindari oleh banyak orang. Namun, siapa sangka bahwa aktivitas yang tampaknya tidak berisiko ini ternyata dapat berdampak negatif bagi kesehatan?
Menurut Mind Body Green, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences meneliti kaitan antara perilaku sedentari dan risiko demensia. Para peneliti mengamati hubungan antara kebiasaan menonton TV serta penggunaan komputer dan ponsel dengan kemungkinan berkembangnya demensia.
Baca Juga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin sering seseorang menonton TV, semakin tinggi risiko terkena demensia. Namun, menariknya, penggunaan komputer justru dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit ini. Hubungan ini tetap terlihat meskipun faktor aktivitas fisik diperhitungkan.
Advertisement
Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan terhadap peserta biobank di Inggris, yang memiliki keterbatasan dalam keberagaman ras dan etnis. Selain itu, penelitian ini mengandalkan laporan perilaku dari peserta, yang berpotensi menghasilkan data yang kurang akurat.
Meskipun tidak ada bukti bahwa menonton TV dalam jumlah sedang meningkatkan risiko demensia, penelitian ini tidak memberikan rekomendasi spesifik mengenai batas aman menonton TV untuk menjaga kesehatan kognitif. Namun, temuan ini tetap memberikan wawasan berharga mengenai pola perilaku dan dampaknya terhadap fungsi otak.
Bagaimana cara menjaga agar waktu menonton TV Anda tetap terkendali
Jika menonton TV adalah sesuatu yang Anda sukai, tidak perlu menghentikannya begitu saja. Namun, jika menyangkut waktu menonton TV, penelitian ini menunjukkan bahwa moderasi adalah kunci untuk hidup tua kita yang lebih sehat.Â
Pilihlah beberapa acara yang benar-benar Anda sukai, dan pertimbangkan untuk menukar waktu menonton yang tidak bermanfaat dengan sesuatu yang lebih menstimulasi mental. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat membantu Anda memaksimalkan waktu senggang untuk mendukung kesehatan otak:
Jangan lupa untuk berjalan-jalan sejenak
Berjalan-jalan dan mendengarkan podcast, tetapi kebiasaan waktu luang yang sehat ini tentu saja tidak membeda-bedakan jenis kelamin. Olahraga tidak dapat disangkal bagus untuk kesehatan Anda, dan membantu melindungi otak dari penurunan kognitif. Podcast edukasi juga dapat membuat roda mental Anda berputar saat Anda bergerak.Â
Â
Â
Advertisement
Pilihlah buku yang Anda sukai untuk dibaca
Sebagai hobi yang sudah ada sejak lama, membaca adalah cara yang luar biasa untuk tersesat dalam sebuah cerita, mempelajari hal-hal baru, dan melenturkan imajinasi Anda. Ditambah lagi, ada banyak manfaat kesehatan yang telah terbukti, termasuk meningkatkan daya ingat dan kesehatan otak seiring bertambahnya usia.
Pilih makanan yang bernutrisi untuk melindungi otak Anda
Selain menghabiskan waktu luang Anda dengan bijak, pertimbangkan untuk mempersenjatai otak Anda dengan makanan dan suplemen pelindung. Bahan-bahan seperti kanna, resveratrol, dan citicoline memiliki sifat pelindung saraf yang mengesankan.
Â
Bermeditasi
Jika Anda belum memulai latihan meditasi, ini mungkin pertanda Anda. Bahkan latihan harian yang singkat pun dapat memberikan keajaiban bagi otak dan kesehatan mental Anda secara keseluruhan.Â
Istirahatlah yang cukup
TV terkadang menjadi pilihan utama ketika kita tidak bisa (atau tidak ingin) tidur. Tidur yang berkualitas dapat melindungi kita dari penurunan kognitif. Hal ini juga menjauhkan kita dari risiko penyakit demensia.
Advertisement