Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan, hampir setiap hari kamu akan bertemu banyak orang. Ketika kamu berkenalan dengan orang baru, biasanya kamu akan mulai menilai karakter orang tersebut dari kesan pertama.
Nah, sebagian dari kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah kesan pertama atau first impression. Kesan pertama merupakan pandangan seseorang terhadap orang yang baru dikenal atau dijumpai. Terkadang, manusia akan terjebak dalam memberikan penilaian terhadap seseorang karena keterbatasan informasi yang dimiliki.
Misalnya, sebagai mahasiswa baru, kamu harus mengikuti masa orientasi kampus. Pada kegiatan tersebut, kamu akan melihat para mahasiswa senior yang menjadi panitia ospek sedang memandu dan mengarahkan kamu serta mahasiswa baru lainnya untuk mengelilingi gedung kampusmu.
Advertisement
Sikap ramah yang ditunjukkan oleh para panitia itu menjadi kesan pertama atau first impression bagi kamu dan mahasiswa lainnya. Dalam hal ini, kamu dan mahasiswa baru lainnya akan membawa sejumlah sifat terkait lainnya kepada para panitia tersebut tanpa mengetahui kebenaran dari sifat tersebut. Hal tersebut membuktikkan, bahwa para panitia berhasil memberikan kesan bahwa mereka memiliki sikap yang hangat dan ramah.
Fenomena seperti itu disebut dengan halo effect. Istilah halo effect menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat di media sosial, terutama TikTok. Tidak sedikit content creator yang mulai membahas tentang halo effect ini, mulai dari sejarah, pengertian, cara penerapan, dan dampaknya bagi peningkatan kualitas diri.
Dengan maraknya pembahasan tentang halo effect ini, cukup memperlihatkan bahwa begitu besarnya pengaruh dari halo effect tersebut. Oleh karena itu, perlu kamu ketahui pengetahuan dan pengaruh halo effect bagi kehidupan, seperti yang dilansir dari Verywell Mind pada Senin (28/08/23).
Apa Itu Halo Effect?
Halo effect merupakan suatu kecenderungan dalam penilaian yang menghasilkan pandangan positif atau negatif terhadap suatu aspek atau karakteristik individu sehingga memengaruhi pandangan seseorang terhadap karakter lainnya yang mungkin berbeda. Menurut konsep psikologi, halo effect merupakan suatu penilaian yang kuat dari seseorang yang mengarahkannya untuk menarik suatu kesimpulan umum perihal seseorang yang ia lihat atau temui.
Sederhananya, halo effect merupakan efek yang timbul dari kesan pertama saat melihat atau bertemu seseorang. Halo effect bukan hanya membuktikan dengan berkenalan lebih dalam dengan seseorang, melainkan halo effect juga akan memberikan batasan untuk berhenti menilai dari kesan pertama saja.
Advertisement
Bagaimana Sejarah Halo Effect?
Istilah Halo effect ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi pada tahun 1920, yaitu Edward L. Thorndike. Penelitian halo effect ini dilakukan dengan melibatkan para komandan di kemiliteran. Ia meminta para komandan tersebut untuk mengevaluasi kualitas prajurit bawahan mereka.
Tujuan Thorndike adalah untuk menentukan cara penilaian dari satu kualitas bercampur dengan penilaian karakteristik lainnya. Ia menemukan bahwa peringkat tertinggi dari kualitas tertentu berhubungan dengan peringkat tinggi dari karakteristik lain, sedangkan peringkat negatif dari kualitas tertentu juga menyebabkan peringkatnya lebih rendah dari karakteristik lainnya.
Beberapa penelitian menemukan bahwa ketika individu menilai seseorang sebagai orang yang tampan, ia cenderung akan percaya bahwa seseorang tersebut memiliki kerakteristik positif lainnya.
Namun, pandangan daya tarik dari kesan pertama ini juga bisa menjadi pedang bermata dua. Penelitian lain menemukan bahwa meskipun seseorang menganggap orang lain itu menarik dan memiliki aura positif, mereka juga cenderung percaya bahwa orang tersebut sombong, pembohong, dan akan menggunakan daya tarik mereka untuk memanipulasi orang lain.
Bagaimana Pengaruh Halo Effect dalam Kehidupan?
1. Dalam Pendidikan
Penelitian telah menemukan bahwa halo effect berperan dalam lingkungan pendidikan. Guru dapat berinteraksi dengan siswa secara berbeda berdasarkan persepsi daya tarik. Penelitian terdahulu, menemukan bahwa guru mempunyai ekspektasi yang lebih baik terhadap anak-anak yang menurut mereka lebih menarik.
Hallo effect dapat memengaruhi cara guru memperlakukan siswa, tetapi juga dapat memengaruhi cara siswa memandang guru. Dalam sebuah penelitian, peneliti menemukan bahwa ketika seorang guru dipandang hangat dan ramah, siswa juga menilai mereka lebih menarik, menarik, dan disukai.
2. Dalam Pemasaran
Pemasaran memanfaatkan halo effect untuk menjual produk dan layanan. Ketika seorang influencer mendukung suatu barang tertentu, penilaian positif orang lain mereka dapat menyebar ke persepsi orang lain tersebut terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Â
Advertisement
3. Dalam Dunia Kerja
Terdapat beberapa pengaruh halo effect dalam memengaruhi persepsi orang lain di lingkungan kerja. Para ahli berpendapat bahwa halo effect adalah salah satu bias paling umum yang memengaruhi penilaian dan ulasan kinerja. Atasan mungkin menilai bawahannya berdasarkan persepsi terhadap satu karakteristik saja, bukan keseluruhan kinerja dan kontribusinya. Misalnya, sikap positif seorang pekerja dapat menutupi kurangnya pengetahuannya sehingga rekan kerjanya menilai ia lebih tinggi daripada yang lainnya.
Studi lain menemukan bahwa daya tarik fisik dari halo effect berdampak positif tidak hanya pada kepercayaan diri seseorang, tetapi juga pada pendapatan dan kesejahteraan finansial secara keseluruhan.
Pelamar kerja juga cenderung merasakan dampak dari halo effect. Jika calon pimpinan perusahaan memandang pelamar sebagai orang yang menarik atau disukai, kemungkinan besar mereka juga akan menilai pelamar tersebut sebagai orang yang cerdas, kompeten, dan berkualitas.